REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Merebaknya kasus Flu Burung di sejumlah daerah membuat Dinas Kesehatan DI Yogyakarta mengambil langkah antisipasi lebih cepat. Diberitakan sejumlah daerah ditemukan asus flu burung seperti di Lamomgan, Banyuwangi, Jawa Timur, DKI Jakarta dan Jawa Barat juga Sumatra Barat.
Dinas Kesehatan DIY juga melakukan kesiapsiagaan dengan mengumpulkan para petugas kesehatan kabupaten/kota se DIY.
"Kami minta kepada petugas kesehatan terutama petugas surveilens untuk melakukan pemantauan di lapangan bersama Dinas Peternakan/Pertanian tentang lalu lintas unggas bila terjadi kematian unggas mendadak (KUM)," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan (P2MK) Dinkes DIY, Daryanto Chadorie pada Republika.co.id, di ruang kerjanya, Rabu (30/3).
Dia mengatakan apabila terjadi KUM diharapkan Dinas Pertanian/Peternakan untuk melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan di level bawah (Puskesmas, Redd). "Sehingga jika ada warga demam mendadak di wilayah KUM, agar dilakukan penjemputan dan segera diobati," tuturnya.
Daryanto mengatakan pihaknya akan mengirim surat kewaspadaan terhadap Flu Burung ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota se DIY paling lambat minggu depan sudah beredar. Selanjutnya terkait dengan obat Tamiflu, Daryanto mengatakan sudah berkoordinasi dengan Dinas Kabupaten/Kota se DIY untuk mengecek ketersediaan Tamiflu di Puskesmas.
Sehingga bila sewaktu-waktu ada warga yang terkena Flu Burung bisa segera diberikan. Menurut dia, stok Tamiflu di Dinas Kabupaten/Kota se DIY sudah ada dan kadaluwarsanya masih 2017. Sedangkan obat Tamiflu yang kadaluwarsa sudah ditarik.
Sementara itu berkaitan dengan adanya unggas yang mati mendadak di Tegalrejo Kota Yogyakarta, Daryanto mengatakan pihaknya sudah melakukan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian. "Petugas surveilens sudah ,melakukan pemantauan dan bila sewaktu-waktu diduga terkena Flu Burung langsung diberikan Tamiflu," katanya.