REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia sudah sangat tertinggal dalam hal infrastruktur. Atas alasan itulah, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas kerja pemerintah saat ini.
Sebagai perbandingan, kata Jokowi, Cina sudah memiliki jalan tol sepanjang 60 ribu KM. Sementara Indonesia baru memiliki jalan tol ratusan kilo meter.
"70 tahun merdeka sampai sekarang kita baru bangun jalan tol 840 km. Artinya, kita harus mengejar kalau mau berkompetisi," katanya di Balai Kartini, Rabu (30/3).
Jokowi mengatakan, pemerintah memiliki target membangun 1.100 km jalan tol dalam lima tahun. Meski banyak yang menganggap target tersebut tidak realistis, Jokowi tetap yakin hal tersebut bisa terealisasi.
Kuncinya, kata Jokowi, pembangunan infrastruktur harus terus dipantau langsung ke lapangan. Selain itu juga ditemukan penghambatnya dan dicarikan solusinya.
Jokowi tidak mau pembangunan infrastruktur berhenti di tengah jalan setelah dilakukan groundbreaking.
"Ada proyek jalan tol yang pernah digroundbreaking 35 tahun lalu. Sudah groundbreaking, tapi tidak pernah dibangun," ujarnya.
Agar pembangunan tidak berhenti di tengah jalan, Jokowi mengaku selalu mengingatkan kepada pelaksana proyek bahwa dirinya segera kembali mengecek perkembangan pembangunan setelah melakukan peresmian.
"Saya bilang dan saya pastikan akan cek lagi. Tujuannya, supaya orang mengerti bahwa kerja itu diawasi dan dikontrol," ucapnya.