Rabu 30 Mar 2016 01:13 WIB

Bandung dan Pekalongan Diharap Jadi Inspirasi Kota Kreatif

 Pengunjung mengamati hasil karya industri kreatif lampu boneka daur ulang limbah kayu dalam acara Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) 2012 di Epicentrum Kuningan, Jakarta, Rabu (21/11). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Pengunjung mengamati hasil karya industri kreatif lampu boneka daur ulang limbah kayu dalam acara Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) 2012 di Epicentrum Kuningan, Jakarta, Rabu (21/11). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kota Bandung (Jabar) dan Pekalongan (Jateng) diharapkan menjadi inspirasi sebagai kota kreatif oleh kota-kota lain di Indonesia yang akan menghadiri Indonesia Creative Cities Conference 2016 pada 30 Maret hingga 5 April 2016 di Malang, Jawa Timur.

"Bandung memiliki banyak sumber daya kreatif untuk memastikan dan mendorong keberlanjutan ekosistem ekonomi kreatif, penguatan city branding, fokus dari arah dan prioritas pembangunan serta meraih kesepakatan warga atas energi kreatif menjadi energi utama Kota Bandung," kata Ketua Komite Ekonomi Kreatif Kota Bandung, Tita Larasati, dalam siaran pers yang diterima, Selasa (29/3).

Kota Pekalongan dan Bandung telah ditunjuk oleh organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) masuk dalam jaringan kota kreatif dunia, UNESCO Creative Cities Network (UCCN), dan membuka potensi daerah di Indonesia yang bisa bersaing di level Internasional.

Tita juga mengharapkan penyelenggaraan ICCC 2016 yang kedua ini bisa menghasilkan program yang kongkret yang bisa diimplementasikan dalam waktu yang dekat. Banyak program yang bisa dikerjakan untuk dirumuskan pada saat konferensi tersebut berlangsung.

"Membangun silaturahmi dan komunikasi lintas kota kabupaten untuk kemudian dapat mensinergikan potensi yang dimiliki masing-masing, dalam program kolaborasi konkret di ragam sub-sektor industri kreatif, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Tita.

Bandung dinobatkan sebagai anggota UCCN pada 11 Desember 2015 lalu, dan masuk dalam kategori bidang desain, sementara Pekalongan masuk ke dalam bidang Kriya dan Seni Rakyat, pada 1 Desember 2014. Saat itu, kota Batik ini menjadi satu-satunya kota di Asia Tenggara yang masuk dalam jejarang kota kreatif dunia.

Sejumlah pelaku ekonomi kreatif internasional yang berasal dari Thailand dan Kamboja dijadwalkan untuk menghadiri Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) 2016 yang akan dimanfaatkan untuk memperkenalkan karya ekonomi kreatif dalam negeri.

ICCC diselenggarakan oleh Badan Ekonomi Kreatif, Pemerintah Kota Malang dan Indonesia Creative Cities Network. Acara tersebut akan diisi dengan festival budaya, expo, lomba aplikasi dan juga konferensi berskala internasional, dan akan dihadiri oleh seluruh wali kota dan delegasi dari beberapa negara Asean.

Untuk merumuskan dan mematangkan konsep pengembangan ekonomi kreatif secara masif di tingkat kabupaten-kota, Badan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Jejaring Kabupaten-Kota Kreatif Indonesia, Pemkot Malang dan Komunitas Malang Creative Fusion (MCF) ambil bagian dalam menyelenggarakan konferensi ICCC ke-2 itu.

Konferensi ICCC ke-2 kali ini mengusung tajuk "Menuju Kota Kreatif Indonesia yang berkelanjutan" dan diharapkan mampu mewakili inovasi, komoditas, dinamika dan aneka bentuk kreativitas di indonesia yang mampu mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan ekonomi kreatif di level kota dan kabupaten.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement