Selasa 29 Mar 2016 14:13 WIB

Malang Segera Operasikan Swalayan Ikan

Rep: Christiyaningsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Bermacam ikan di toko swalayan grosir
Bermacam ikan di toko swalayan grosir

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dalam waktu dekat Kota Malang akan segera memiliki swalayan khusus ikan. Swalayan ikan terbesar se-Malang Raya ini rencananya mulai dioperasikan April mendatang bersamaan dengan HUT Kota Malang. Kepala Dinas Pertanian Kota Malang Hadi Santoso mengatakan inisiatif pembangunan swalayan ikan dilandasi semakin meningkatnya konsumsi ikan per kapita di Kota Malang.

Pada 2014, konsumsi ikan hanya sebesar 24,6 kilogram per kapita. Namun sejak kampanye Gemar Makan Ikan didengungkan, konsumsi ikan menunjukkan kenaikan. Pada 2015 konsumsi ikan masyarakat Malang mencapai 25,4 kilogram per kapita. "Pembangunan swalayan ikan dilakukan untuk mengimbangi tren positif konsumsi ikan di Malang," kata Hadi Santoso saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (29/3).

Dia berharap konsumsi ikan akan naik menjadi 27 kilogram per kapita pada tahun ini. Keberadaan swalayan ikan ini, lanjutnya, akan semakin memudahkan masyarakat memperoleh ikan segar berkualitas. Sony, sapaan akrab Hadi Santoso, mengatakan swalayan seluas 20x6 meter ini menempati bekas gedung Pasar Benih Ikan di Jalan Sarangan, Lowokwaru Malang.

Swalayan ikan ini akan menampung aneka ikan air tawar dan air laut beserta olahannya. Semua olahan ikan seperti siomay ikan dan nugget dapat dibeli di swalayan ikan. Masyarakat juga dapat memperoleh hasil laut lain seperti udang dan cumi-cumi di swalayan ini. "Tetapi swalayan tidak menyediakan ikan asin dan olahan lain yang mengandung bahan pengawet," imbuhnya.

Sony memastikan swalayan ikan akan menjadi tempat penjualan yang representatif bagi semua pengusaha ikan di Malang Raya. Asalkan, para pedagang menyetorkan produk sesuai syarat yang ditentukan Dinas Pertanian. Sony menuturkan ada tiga syarat agar ikan dan olahannya dapat dijual di swalayan ikan. Ketiga syarat itu adalah ikan yang disetor harus sehat dan segar, tidak menggunakan bahan pengawet, dan dikemas sesuai standar. (christiyaningsih)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement