REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Kota Tangerang memiliki riwayat adanya kasus flu burung pada tahun lalu. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Iis Aisyah mengaku kondisi tersebut rawan terulang pada musim penghujan.
Oleh karena itulah, DKPP Kota Tangerang telah mengadakan sosialisasi kesehatan hewan kepada 104 perwakilan dari seluruh kelurahan yang ada di kota Tangerang pada 17-18 Maret lalu. Sosialisasi tersebut ditujukan agar mereka memahami apa yang harus dilakukan jika mendapati unggas yang mati mendadak.
“Dalam sosialisasi tersebut mereka dibekali dengan pengetahuan deteksi dini suspect flu burung dan diajarkan untuk terus melakukan pemantauan dan pelaporan. Sehingga ada reaksi cepat ketika ada tanda-tanda flu burung,” katanya kepada Republika.co.id di DKPP Kota Tangerang, Senin (28/3).
Sehingga, perwakilan dari masing-masing kelurahan tersebut menjadi agen bagi DKPP untuk melakukan pelaporan secara berkala mengenai kondisi kesehatan unggas di kelurahan mereka masing-masing. Selain itu dari DKPP juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam bentuk penyuluhan yang dilakukan oleh tim khusus surveilance yang dilakukan setiap sebulan sekali.
Iis mengaku kota Tangerang termasuk rawan penyebaran virus flu burung tersebut. Mengingat unggas yang ada di kota Tangerang berasal dari berbagai daerah seperti Kabupaten Tangerang, Bogor dan Serang.
“Kita tidak tahu kondisi lalu lintas saat pengangkutan unggas tersebut seperti apa dan kondisi cuacanya bagaimana. Itu berpengaruh terhadap kesehatan unggas yang berpotensi tertular virus flu burung,” ujarnya.