Senin 28 Mar 2016 20:35 WIB

Alumni BSI Pemilik KSPPS Berkah Bersama Beromset Miliaran Rupiah

Aan Kinang bersama para pengurus KSPPS.
Foto: Dok BSI
Aan Kinang bersama para pengurus KSPPS.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Peran usaha mikro kecil dan menengah serta koperasi (UMKMK) sangat strategis dalam perekonomian nasional, seiring dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN. Salah satunya adalah Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Berkah Bersama, di Jalan KH  Sholeh Iskandar KM 8 No 10 A-D Bogor, yang saat ini berkembang pesat.

Merintis usaha sejak tahun 2013,  Aang Kinan yang merupakan alumni Bina Sarana Informatika (BSI) kampus Bogor merupakan pendiri KSPPS Berkah Bersama. Didorong keinginan memberikan manfaat bagi sesama, Aang berpikir meninggalkan karir yang selama ini telah menghasilkan cukup materi untuknya dan memulai usaha dengan modal sekitar 50 juta. 

“Mulanya keberadaan KSPPS Berkah Bersama berharap dapat membantu memberikan solusi bagi permasalahan permodalan yang dibutuhkan para pengusaha mikro sehingga dapat terhindar dari jeratan rentenir,”  ujar Aang, Senin (28/3).

Walaupun terbilang baru,  KSPPS Berkah Bersama telah menghimpun aset senilai lebih dari  Rp 15 miliar. Aang menjelaskan, saat ini KSPPS Berkah Bersama  memiliki lima anak perusahaan.

Pertama, Berkah Developer Solution, PT (B-Dev) yang bergerak di bidang layanan teknologi informasi. Kedua,  Berkah Creative Mediatama, PT (BCM) yang bergerak di bidang corporate identity, 3D Modeling, Advertising. 

Ketiga, kata Aang,  Berkah Bersama Retailindo, yang bergerak di bidang perdagangan. Usaha utamanya di bidang grosir sembako. Keempat,  Berkah Tour and Travel, yang bergerak di bidang jasa umrah, perjalanan wisata, dan rental mobil. 

“Adapun kelima adalah Berkah Farm, yang bergerak di bidang budidaya domba untuk pemenuhan kebutuhan dari anggota KSPPS Berkah Bersama dalam penyediaan hewan kurban,” tutur Aang.

Aang menambahkan BSI sebagai kampus dengan teknologi informasi mempunyai  potensi ekonomi kreatif di bidang digital yang  sangat besar dan menjadi masa depan ekonomi serta pendorong pertumbuhan perekonomian nasional, terutama industri kreatif. Hal itu dapat diwujudka oleh  mahasiswa maupun  alumni melalui lembaga BSI Entrepreneur Center (BEC).

 “Mahasiswa BSI harus  lebih aktif dan kreatif sehingga memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi persaingan dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Karena sebagai pengusaha, saya turut merasakan dampaknya,” ujar Aan Kinan.

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement