Senin 28 Mar 2016 14:15 WIB

18 Ribu Ekor Unggas di Jabar Mati Mendadak

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Dwi Murdaningsih
Beberapa ekor unggas terlihat lemas karena terik matahari di salah satu peternakan di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (21/3).
Foto: Antara/Jojon
Beberapa ekor unggas terlihat lemas karena terik matahari di salah satu peternakan di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Belasan ribu hewan unggas di Jawa Barat mati mendadak. Dugaan penyebabnya, yakni karena faktor perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan.

Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Dody Firman Nugraha menyatakan berdasarkan data terbaru hingga hari ini sudah ada 17.996 ekor unggas di Jawa Barat yang mati. Total ini menyebar di sembilan daerah di Jabar.

Di antaranya, Bekasi, Indramayu, Kota Tasikmalaya, Kuningan, Majalengka, Purwakarta, Subang, dan Sukabumi. "Jadi unggas yang mati mendadak ini di sembilan kabupaten itu," tutur dia, Senin (28/3).

Rincian unggas yang mati mendadak, yaitu ayam kampung sebanyak 824 ekor, itik 729 ekor, entog 1.413 ekor, ayam petelur 9.000 ekor, puyuh 6.027 ekor, dan tiga ekor kalkun. "Ada 46 kasus, keberadannya ini di 33 kecamatan di 38 desa," kata dia.

Menurut Dody, kondisi matinya unggas saat ini belum mewabah, dan masih secara sporadis. "Makanya saya katakan ini sporadis dan belum mencapai wabah. Populasi (unggas)kita (di Jabar) kan sampai puluhan juta sedangkan ini tidak mencapai segitu, ya paling persentasenya hanya 0,0 sekian persen," tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement