REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staff Komanda Cadangan Strategi Angkatan Darat (Kostrad), Mayor Jenderal TNI Meris Wiryadi mengatakan di hari jadi Kostrad yang ke-50 tahun, pihaknya berkomitmen untuk perbaikan internal dan meningkatkan kapasitas prajurit.
Meris mengatakan di usia yang baru Kostrad ingin lebih maju lagi baik dalam segi personil juga kemampuan. Sebagai pasukan komando cadangan strategis, Kostrad harus memiliki kemampuan yang mumpuni karena sewaktu waktu atas perintah Panglima TNI bisa ditugaskan terjun ke medan perang.
Ia mengungkapkan, perbaikan internal ini dengan melatih pasukan Kostrad dalam segi ketahanan personil dan peningkatan kapasitas personil dalam bidang IT. Ia mengatakan, peningkatan kapasitas personel terutama dalam bidang IT sangat penting mengingat banyak alutsista yang saat ini memakai teknologi yang canggih.
"Kita peningkatan kapasitas personel. Ini penting, sebab ada beberapa alutsista baik dari Panglima TNI maupun TNI Angkatan Darat yang sangat canggih, semua sudah by system, komputerisasi, prajurit kita harus bisa soal ini," ujarnya saat ditemui Republika.co.id di Karawang, Jawa Barat, Ahad (27/3).
Meris mencontohkan beberapa Alutsista yang digelontorkan dari TNI AD dan Panglima TNI seperti Artileri Pertahanan Medan (Armed) dan Leopard. Meris mengatakan, Armed yang terbaru seperti Meriam, Howtizer, Mortir berat dan roket memiliki daya tembak 100 kilometer.
Semua Armed ini dioperasionalkan melalui sistem komputerisasi. Selain Armed, dari TNI Angkatan Darat sendiri sudah memberikan beberapa unit Leopard untuk kelengkapan perang Kostrad.
"Ya ada yang daya jangkau tembak 100 km, 80 km. Ini kan semua memakai teknologi modern. Semua prajurit kostrad harus paham soal ini," ujar Meris.