REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna prihatin dengan maraknya kasus bunuh diri yang terjadi di Kota Depok.
''Saya cukup prihatin. Saya berharap kasus bunuh diri tak terjadi lagi. Bunuh diri sangat dibenci Tuhan,'' kata Pradi seusai mengikuti Senam Sehat di halaman parkir Apartemen Grand Zamzam Towers di Jalan Margonda, Depok, Ahad (27/3).
Menurut Pardi, untuk mengantisipasi kasus bunuh diri tak terjadi lagi, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berencana akan membuat klinik bimbingan jiwa dan agama di sekolah-sekolah dari SD, SMP dan SMA.
Klinik ini guna mendeteksi dan mencegah masalah tekanan kejiwaan, terutama di kalangan pelajar. Di klinik ini disediakan psikolog dan ahli agama. Kenakalan pelajar dan remaja juga masalah sosial yang ditangani.
''Bunuh diri yang terjadi di kalangan remaja, pemuda, sampai dewasa lantaran tak kuat menghadapi tekanan kejiwaan dari masalah. Selain itu juga lemahnya keimanan seseorang pada keyakinan agamanya,'' ujar Pradi.
Diutarakan Pradi, Pemkot Depok sangat bersungguh-sungguh dalam hal pembinaan dari penyimpangan moralitas.
Seperti diberitakan,warga Kota Depok dihebohkan peristiwa tewasnya dua wanita kakak beradik meninggal bersamaan secara mendadak di rumahnya di Jalan Melati Raya No.5, RT 005/05, Perumnas Depok 1, Pancoranmas, Depok, Kamis (24/3) malam.
Kedua wanita tersebut yakni DS (30) dan ZS (29) diduga nekat bunuh diri karena tidak kuat menghadapi tekanan hidup.