Sabtu 26 Mar 2016 15:01 WIB

Demi Investasi, Bupati Banyuwangi Dituding Pertaruhkan Keselamatan Warganya

Rep: Lintar Satria/ Red: Karta Raharja Ucu
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dianggap mempertaruhkan keselamatan warganya demi investasi.  Jaringan Masyarakat Tambang (JATAM) menyatakan, Anas secara terang-terangan mempertaruhkan keselamatan warga Banyuwangi demi investasi perusahaan tambang emas PT Bumi Suksesindo (BSI).

PT BSI mengumumkan pemurnian emas yang mereka lakukan menggunakan sistem Heap Leaching, dimana sistem ini menggunakan bahan kimia sianida. Metode ini mereka nilai sangat aman dan ramah lingkungan, namun menurut JATAM hal ini sangat keliru mengingat sianida merupakan bahan kimia yang sangat berbahaya sekali bila terhirup oleh makhluk hidup.

JATAM menduga PT BSI akan menggunakan metode Submarine Tailing Dissposal (STD). STD adalah penempatan limbah tailing di bawah laut, metode ini digunakan PT Newmont Minahasa Raya (NMR) di Teluk Buyat dan Newmont Nusa Tenggara (NNT) di Teluk Semunu.

“Jadi mana mungkin disaat perusahaan belum melakukan penambangan, Bupati Anas sudah dapat melihat pengelolaan tailingnya?" kata Pengkampanye JATAM Ki Bagus Hadikusuma dalam siaran pers yang Republika.co.id terima, Sabtu (26/3).

"Ini jelas bahwa ada upaya Bupati Anas untuk segera merestui pengoperasian tambang emas PT BSI tanpa mengkaji benar mengenai pengelolaan tailing dan dampak yang ditimbulkannya. Seharusnya bupati anas berkaca dengan kejadian pertambangan emas oleh PT NNT,” kata dia melanjutkan.

Bagus mengatakan Anas dapat berkaca kepada Kasus pencemaran Teluk Buyat, yang mengakibatkan beberapa masyarakat menunjukan keluhan penyakit yang tidak biasa seperti sakit kepala, batuk, demam tinggi, gangguan daya ingat, sakit perut, sakit maag, sesak napas, gatal-gatal dan lain-lain. Diagnosa tersebut menunjukkan ciri-ciri penderita keracunan logam berat.

Hal ini dapat dilihat dari masyarakat Buyat yang memilih pindah ke Dumingga, hidup mereka jauh lebih baik saat ini jika dibandingkan dengan warga yang memilih tinggal di Buyat Pante. Bagus mengatakan saat ini banyak sekali warga Buyat mengalami gejala tersebut, bahkan korban yang meninggal terus bertambah di Teluk Buyat.

“JATAM mendesak Bupati Anas, harus memperlihatkan bukti yang rill terkait kunjungan beliau ke PT J Resouces di Bolamongondow tersebut, dan memaparkan kajian-kajian oleh timnya mengenai proses tailing yang ramah lingkungan tersebut. Tidak hanya sekedar berkoar palsu didepan masyarakat Banyuwangi,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement