REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gaza kini telah memasuki 10 tahun blokade dari dunia luar oleh Israel. Blokade yang diikuti dengan perang dan pemboman telah menyebabkan hancurnya infrastruktur dan fasilitas publik di Gaza.
PBB pada tahun 2015 menerbitkan laporan bahwa dengan kondisi kemanusiaan dan sarana umum yang buruk, maka Gaza diperkirakan akan menjadi kota yang tidak layak dihuni oleh manusia pada tahun 2020.
Salah satu kondisi yang memprihatinkan di Gaza adalah krisis listrik yang semakin parah. Listrik dalam sehari hanya dapat digunakan selama 8 jam.
Semua lapisan masyarakat, baik yang miskin atau kaya, harus berjuang setiap hari mengatasi kekurangan listrik untuk kebutuhan hidupnya.
Walaupun setiap rumah di Gaza berusaha mengatasi kekurangan listrik tersebut, namun pasokan listrik yang berkesinambungan dari pembangkit listrik masih belum tersedia.
Sektor yang juga mengalami dampak langsung akibat krisis listrik ini adalah sektor publik terutama kesehatan. Banyak rumah sakit dan klinik tidak dapat melayani pasien secara optimal akibat terbatasnya pasokan listrik.
Rumah sakit dan klinik yang rata-rata melayani 150 pasien setiap harinya harus tetap beroperasi di tengah minimnya tenaga medis, obat-obatan, alat-alat kesehatan dan pasokan listrik.
Kondisi tersebut menggerakkan Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU untuk membuat program Panel Surya untuk Gaza guna memenuhi kebutuhan listrik di fasilitas publik terutama klinik dan rumah sakit. Terdapat 5 rumah sakit dan klinik yang mendapatkan bantuan panel surya dari PKPU antara lain:
1. Dar El-Salaam Hospital di Khan Younis Gaza Tengah. Kapasitas 15 KVA inverter, 6kw solar, 38.4kwh Battery storage
2. Kuwait Specialist Hospital di Gaza Selatan dekat Rafah. Kapasitas 15 KVA inverter, 9kw solar, 38.4kwh Battery storage
3. West Gaza Mental Health Clinic di Mashtal. Kapasitas 3 KVA inverter, 900w solar, 4.8kwh Battery storage
4. Buraij Clinic di kota Buraij, Gaza. Kapasitas: 5 KVA inverter, 3kw solar, 9.6kwh Battery storage
5. Ard El-Insan Benevolent Association (AEI) di Gaza City. Kapasitas : 5 KVA inverter, 1.5kw solar, 9.6kwh Battery storage
Dalam upacara serah terima yang dilakukan Ahad (20/3) kemarin, perwakilan dari Kementerian Kesehatan Gaza Dr. Yousuf Alaqad, memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada PKPU dan masyarakat Indonesia atas bantuan panel surya tersebut. Bantuan ini sangat penting untuk mengatasi krisis listrik yang mendera Gaza sejak blokade diberlakukan.
Sementara itu Deputi pimpinan Rumah Sakit Dar El-Salaam, Dr. Salad Rantisi mengatakan, bantuan ini akan sangat membantu dalam pelayanan pasien di rumah sakit Al Salaam yang setiap hari melayani 110 pasien rawat jalan dan 20 pasien rawat inap.
"Bantuan ini diharapkan membuat semua fungsi peralatan rumah sakit bisa optimal dengan dukungan listrik dari panel surya ini."
PKPU akan terus berkomitmen menjalankan berbagai program bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Palestina. Setelah pada tahun 2015 berupa pembangunan fasilitas air minum di kota Buraij, Gaza tengah dan tahun ini PKPU telah membangun panel surya untuk 5 rumah sakit dan klinik, kedepannya PKPU akan berusaha memperluas program panel surya ini bagi keluarga di Gaza yang membutuhkan.