REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kapal selam pertama dari 3 unit kapal yang dipesan Indonesia dari Korea Selatan (Korsel) mulai beroperasi untuk mengamankan kawasan teritorial Indonesia. Kapal Selam dengan kode Hull Number H.7712 tersebut meluncur ke lautan di Demaga Okpo, Korea Selatan, Kamis (24/3).
Pengoperasian perdana kapal selam buatan Korsel ini disaksikan Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu bersama Dubes RI John A Prasetio, dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi.
Menurut Koordinator Fungsi Konsuler KBRI Seoul, Aji Surya, proses pembangunan kapal selam ini telah dimulai sejak 2013 di galangan kapal Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Okpo, Korea Selatan. Semua prosesnya, jelas dia, dibawah kendali pengawasan Satuan Tugas Proyek Pengadaan Kapal Selam (Satgas Yekda KDSE DSME209) yang dipimpin oleh Kolonel Laut (P) Iwan Isnurwanto, M.A.P., M.Tr (Han).
"Sesuai dengan kontrak yang ada, pembangunan kapal selam pertama dan kedua dilaksanakan di galangan kapal DSME," kata Aji dalam pernyataan tertulis kepada Republika.co.id, Kamis (24/3). Sedangkan untuk pembangunan kapal selam ketiga akan dilaksanakan di galangan kapal PT PAL Indonesia dengan proses Transfer of Technology (ToT).
Guna meraih kesuksesan dalam pembangunan kapal selam ketiga, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang perkapalan ini telah mengirimkan sejumlah 113 Insinyur ke DSME, Korea Selatan untuk terlibat dalam proses ToT dan pembelajaran pembangunan dan pengembangan kapal selam secara mandiri melalui tahap On the Job Training (OJT).
Kapal Selam Diesel Elektrik DSME209 yang merupakan produksi export pertama kali pemerintah Korea Selatan tersebut merupakan pengembangan dari kapal selam tipe Chang Bogo Class milik Republic of Korean Navy (ROK Navy) dan Kapal Selam tipe Cakra klas yang dimiliki oleh TNI Angkatan Laut.
Menurut Atase Pertahanan KBRI Seoul, Kolonel Laut (T) Aditya Kumara, kapal selam ini mempunyai panjang 61,3 meter dengan kecepatan ± 21 knot dibawah air, dan dengan ketahanan berlayar lebih dari 50 hari. Secara umum kapal selam DSME209 ini memiliki beberapa kelebihan dari sisi teknologinya, seperti State of The Art technology yang meliputi Latest Combat System, Enhanced Operating System, Non-hull Penetrating Mast and Comfortable Accomodation.
Selain dipersenjatai torpedo berukuran 533mm dengan fasilitas 8 (delapan) buah tabung peluncurnya, kapal selam ini juga dirancang untuk mampu men-deploy ranjau laut, meluncurkan rudal anti kapal permukaan, serta mampu melepaskan Torpedo Counter Measure (TCM).