Kamis 24 Mar 2016 14:56 WIB

Di London, Ternyata Lebih Banyak Pria Bekerja di Rumah

Rep: C21/ Red: Achmad Syalaby
Wanita karier bugar/ilustrasi
Foto: bananatechs.com
Wanita karier bugar/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,London -- Hasil penelitian yang dilakukan University College London (UCL) Inggris menyimpulkan bahwa ternyata pria-pria di London melakukan lebih banyak pekerjaan rumah karena berkurangnya kesenjangan perbedaan gender.

Penelitian Alexandros Theloudis menuliskan hasil menunjukan adanya perubahan dalam gaji mengakibatkan pergeseran pekerjaan rumah tangga dari perempuan ke laki-laki.

"Ketika kita mengatakan bahwa kesenjangan gaji gender dipersempit, yang artinya adalah bahwa upah per jam perempuan telah meningkat relatif terhadap laki-laki dan relatif ke masa lalu," kata dia kepada Daily Telegraph, Kamis (24/3).

Alexandros mengatakan awalnya banyak perselisihan antara pasangan yang sudah menikah. Namun akademisi mengklaim mereka akhirnya dapat menyelesaikan untuk memutuskan 'siapa yang harus mencuci piring'. 

Para ahli juga menuturkan bahwa pendapatan perempuan telah meningkat selama tiga dekade terakhir. Perempuan pun telah mengurangi bagian dalam pekerjaan rumah tangga dan laki-laki menggantikannya. "Nilai perempuan dalam pasar tenaga kerja telah meningkat dibandingkan dengan tiga puluh tahun lalu yang telah tercemin dalam daya tawar mereka," kata dia.

Menurut dia, implikasi utama merupakan pengalihan tenaga kerja rumah tangga kepada suami mereka. Meski demikian, kesenjangan upah karena masalah gender masih ada. Namun lebih kecil daripada dulu.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement