Kamis 24 Mar 2016 12:07 WIB

AP II: Keamanan Bandara Prioritas Utama

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Maman Sudiaman
 Presiden Direktur Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi
Foto: Republika/ Darmawan
Presiden Direktur Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manjaga keamanan dan kentamanan menjadi keniscayaan kawasan bandara internasional di Tanah Air. Karena itu, sangat beralasan jika  PT Angkasa Pura II menggandeng TNI dan Polri untuk berkomitmen meningkatkan keamanan di seluruh kawasan bandara.

"Koordinasi dengan TNI dan Polri semakin berjalan intensif dalam mengantisipasi setiap ancaman keamanan di bandara sebagai pintu gerbang internasional," kata Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (24/3).

Peningkatan keamanan tersebut, ia melanjutkan, tidak hanya terpusat pada Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Namun juga pada 13 bandara yang dikelola Angkasa Pura II. Budi tidak menampik jika prosedur pengamanan dapat mengurangi tingkat kenyamanan penumpang. Ia beralasan, faktor keamanan dan keselamatan penumpang di bandara, merupakan prioritas.

Budi menuturkan, sejak Desember 2015 PT Angkasa Pura II telah menjalankan Instruksi Dirjen Perhubungan Udara Nomor 5 Tahun 2015 tentang Peningkatan kondisi keamanan penerbangan dari kondisi hijau menjadi kondisi kuning pada bandar udara. Perubahan status tersebut, Budi mengatakan, sebagai langkah antisipasi menyusul kondisi keamanan di berbagai negara di Eropa pascaaksi teror di Kota Paris, Prancis. "Bandara-bandara di bawah pengelolaan AP II sejak tahun 2015 telah meningkat status dari hijau menjadi kuning, yang berarti pengamanan telah diperketat," jelasnya.

Selain itu, Budi menuturkan, sebagai bentuk kewaspadaan, maka frekuensi patroli pengamanan ditingkatkan untuk menyisir area publik, area parkir, dan memeriksa kendaraan secara acak atau random. Khusus di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, kata dia, selain aviation security juga disiagakan sejumlah personil Polri dan TNI untuk menjaga keamanan bandara yang merupakan salah satu obyek vital nasional. Serta, dioperasikan sekira 1.500 close circuit television (CCTV) untuk melakukan pemantauan selama 24 jam.

Budi menambahkan, salah satu langkah pengamanan yang sempat dikeluhkan penumpang seperti penggunaan anjing pelacak, Angkasa Pura II memastikan itu bukan untuk mengendus barang penumpang, melainkan kendaraan pembawa barang atau mobil boks.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement