REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten melakukan pendataan kawasan prostitusi di Desa Dadap, Kecamatan Kosambi sebelum penertiban oleh Satpol PP setempat pada 23 Mei 2016.
"Dari hasil pendataan diketahui jumlah PSK 427 orang, sebanyak 72 kafe, hotel kelas melati, tempat karaoke dan warung remang-remang," kata Sekretaris Daerah Pemkab Tangerang Iskandar Mirsyad, Kamis (24/3).
Pemkab Tangerang telah menggandengan akademisi dari UGM untuk menata kawasan Dadap. Rencananya, mulai 2016-2020 kawasan tersebut akan dijadikan pusat kajian Islam dan kampung nelayan. Nantinya, akan dibangun masjid raya, pusat perekonomian, wisata kuliner laut, kampung nelayan serta Rusunawa.
Kepala Sub Bidang Tuna Susila dan Orang Dengan HIV/AIDS Kementerian Sosial, Dewi Rani mengatakan Kementerian Sosial akan membantu pemulangan PSK yang ada di Dadap ke daerah masing-masing. Bahkan Kemensos menyiapkan tempat di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur untuk penampungan sementara para PSK. Nantinya, para PSK tersebut akan diberikan bimbingan pelatihan selama enam bulan.
"Bila mereka tidak bersedia menerima pelatihan atau ingin pulang ke daerah asal, tergantung mereka, terpaksa dikabulkan," katanya.