REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Presiden Joko Widodo mengatakan pembebasan lahan menjadi problem besar di hampir semua proyek infrastruktur di Indonesia.
"Di semua proyek, baik yang namanya kawasan industri, baik yang namanya jalur kereta api, baik yang namanya jalan tol, problem besar adalah di pembebasan lahan itu," kata Presiden Jokowi di lokasi peninjauan proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda di Desa Karangjoang Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kamis (24/3).
Ia mengatakan, pemerintah saat ini sedang mencari dan melakukan terobosan agar persoalan itu tidak lagi menghambat proyek infrastruktur. Sebab, kata dia, pengerjaan konstruksi relatif lebih cepat selama pembebasan lahan telah dituntaskan.
"Yang sekarang kita lakukan terobosan-terobosan agar tidak terhambat, kalau konstruksi itu cepat sekali begitu lahan selesai kontruksi itu cepat sekali sekarang ini," katanya.
Menurut dia, jika dipantau langsung di lapangan sebetulnya tidak ada yang sulit tapi jika memang tidak diselesaikan secara detail maka sulit untuk rampung. Ia mencontohkan di proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda misalnya ada pembebasan lahan asrama TNI dan lahan hutan konservasi.
"Kalau enggak diperintah ya enggak maju-maju," katanya.
Oleh karena itulah Presiden menekankan pentingnya untuk selalu terjun ke lapangan sehingga bisa mengetahui persoalan yang menghambat. "Kenapa saya selalu ke lapangan ya karena itu, saya akan dengar kesulitannya dan itu yang akan kita selesaikan," katanya.
Ia menambahkan kadang persoalan juga seringkali bisa diselesaikan dalam lima menit dengan melalui sambungan telepon. "Terkait TNI ya telepon Panglima TNI terkait lahan hutan ya telepon Menhut. Saya kira itu kenapa kita harus ke lapangan," katanya.