REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keinginan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk menjadi gubernur DKI Jakarta diminta agar jangan sampai menyulut sentimen anti-Cina. Ahok pun diminta untuk tidak menjual isu kelompok minoritas dan agama untuk mencapai keinginan menjadi gubernur pada pilkada 2017.
"Sentimen masyarakat terhadap warga Cina memang merupakan hal laten. Karena warga keturunan Cina memiliki kekhasan yang tidak ada pada warga keturunan lainnya," kata mantan kasum TNI Letjen TNI Purn Suryo Prabowo, Rabu (23/3).
Apalagi, kata dia, hingga saat ini persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia belum ada tanda-tanda menguat, malah cenderung merosot. Misalnya saja, isu putra daerah masih kental digunakan dalam pilkada.
"Di sana-sini masih saja terjadi konflik antarsuku/etnis yang dipicu oleh hal-hal sepele," beber Pangdam Jaya pada 2008 tersebut.
Menurutnya, tidak hanya ancaman antarsuku dan golongan, konflik sosial juga sering dipicu oleh perbedaan agama atau kepercayaan.
"Penggunaan jargon 'kelompok minoritas ganda yang terzolimi' oleh Ahok yang katanya bersih dan berani seperti itu tentu bertentangan dengan upaya para //founding father// kita yang berjuang mengharmonisasikan keberagaman suku bangsa dan etnis menjadi bangsa Indonesia seperti sekarang. Hal ini harus kita jaga bersama," ujar dia.