Kamis 24 Mar 2016 03:15 WIB

Abon dan Baso Ikan Tingkatkan Pendapatan Nelayan

Nelayan menutup mesin perahu di sekitar muara Sungai Tambak Wedi yang dipenuhi limbah busa putih di Surabaya, Jawa Timur, Senin (21/3).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Nelayan menutup mesin perahu di sekitar muara Sungai Tambak Wedi yang dipenuhi limbah busa putih di Surabaya, Jawa Timur, Senin (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Usaha abon dan baso ikan di Kabupaten Lebak, Banten berkembang pesat sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi keluarga nelayan di daerah itu.

"Kami terus membina juga meningkatkan kualitas produk abon dan baso ikan dari hasil industri rumah tangga yang dikelola keluarga nelayan," kata Kepala Bidang Usaha pada Dinas Keluatan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Lebak Hasan Lubis di Lebak, Rabu.

Pemerintah daerah terus mengembangkan produk yang menggunakan bahan baku ikan tangkapan karena dapat mendorong peningkatan ekonomi nelayan, dan menyerap lapangan pekerjaan tenaga lokal.

Karena itu, pihaknya mengoptimalkan pelatihan terhadap usaha ikan tangkapan untuk meningkatkan kualitas produk tersebut.

Namun, saat ini produk ikan tangkapan yang berkembang antara lain abon ikan dan baso ikan.

Bahkan, baso ikan produksi "Bu Bedah" asal Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak mampu menembus pasar Jakarta, Bogor hingga Bandung, bahkan produknya ada di Supermarket Carrefour.

Begitu juga produk baso ikan Kecamatan Malingping menembus pasar Serang, Tangerang hingga Bogor.

Mereka para pelaku usaha kerajinan abon ikan dan baso ikan setelah adanya pembinaan dari DKP Lebak itu.

"Kami minta kerajinan abon dan baso itu bisa meningkatkan kualitas produksi, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar," katanya.

Menurut dia, selama ini program peningkatan ekonomi masyarakat dilakukan secara maksimal, sehubungan deregulasi pemerintah daerah mencanangkan program "Lebak Sejahtera".

Program Lebak Sejahtera salah satu bentuk pembinaan berkelanjutan untuk memutus mata rantai kemiskinan.

"Kami terus mengoptimalkan pembinaan terhadap perajin produk tangkapan ikan karena dapat mendongkrak kesejahteraan masyarakat pesisir selatan Kabupaten Lebak," katanya.

Ia mengatakan pemerintah telah menyalurkan bantuan kepada perajin tangkapan ikan dengan memproduksi abon ikan di Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak.

Mereka mendapat bantuan melalui program pengembangan usaha minat pedesaan (PUMP) pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.

Bantuan usaha ini, kata dia, untuk meningkatkan produksi abon ikan dengan kualitas bagus dan diharapkan dilirik pengusaha dari Jakarta. "Melalui bantuan itu dipastikan ada peningkatan produksi," katanya.

Selama ini, permintaan abon ikan untuk pasar Jepang relatif tinggi karena memiliki kualitas yang bagus.

Produksi abon ikan yang dipasok ke Jepang tersebut terdiri dari jenis ikan marlin dan tuna.

Kualitas abon ikan Lebak memiliki keunggulan, di antaranya bisa bertahan delapan bulan tanpa pengawet. Selain itu juga rasanya renyah, gurih, nikmat juga kandungan proteinnya cukup tinggi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement