REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Daerah di Sumatera khususnya di Provinsi Riau dan Jambi menjadi kawasan yang kerap mengalami kebakaran hutan. Hampir setiap tahun kedua provinsi ini menyumbangkan titik kebakaran terbanyak.
Untuk mengatasi ini, pemerintah tengah merancang program dalam memberikan insentif bagi masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara pembakaran. Namun bisa dengan menggunakan alat berat seperti escavator untuk membuka lahan.
"Kita berkeinginan menyiapkan satu kecamatan satu escavator. Jadi kalau ada masyarakat mau membuka lahan, caranya tidak dengan membakar lahan," ujar Gubernur Jambi Zumi Zola di kantor Menko Perekonomian, Selasa (22/3) malam.
Menurut Zumi, pihaknya memang menginisiasi untuk memberikan insentif satu miliar untuk satu kecamatan. Dengan jumlah 140 kecamatan, artinya Pemda akan menyiapkan dana minimal Rp 140 miliar.
(Baca Juga: Gubernur Zumi Zola Fokus Atasi Kebakaran di Tiga Kabupaten)
Namun hal ini baru usulan program yang akan diajukan ke pemerintah. Sebab dana tersebut memang terlampau besar jika harus diberikan kepada semua kecamatan secara serentak. "Ini baru usulan program dari kami. Terserah bagaimana dari kementerian dan lembaga nantinya. Karena memang dana Pemda juga kan terbatas," lanjutnya.
Zumi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementrian Desa (Kemendes) untuk menggunakan sebagian dana desa dalam insentif yang akan diberikan kepada masyarakat. Hal ini karena dana desa dianggap cukup besar sehingga bisa dialokasikan dalam pencegahan kebakaran hutan.