REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Komandan Kodim 0611 Garut, Letkol Infanteri Zaiful Rakhman menyatakan perang terhadap berandal motor yang melakukan aksi kekerasan. Menurutnya, aksi kekerasan yang dilakukan berandal itu harus disikapi dengan tegas.
"Saya sudah bicara tegas kepada masyarakat kemarin pada saat di tausiah subuh saya, bahwa kami nyatakan berperang dengan berandal motor dan kekerasan," kata Zaiful kepada Republika.co.id, Selasa (22/3).
Sebelumnya, seorang pemuda tewas karena dianiaya berandalan motor pada Sabtu (19/3), malam. Akibat kasus tersebut, Zaiful mengatakan, Kodim 0611 Garut ikut membantu dalam menyelesaikan permasalahan itu. Kodim koordinasi dengan pihak Polres Kabupaten Garut.
Menurutnya, hal itu dilakukan karena berandalan motor sudah sangat melanggar aturan dan hukum yang berlaku di Indonesia. Dikatakan Zaiful, dalam rangka menangkal aksi kekerasan yang dilakukan mereka, TNI juga akan mengumpulkan para preman.
Selanjutnya, Kodim 0611 Garut akan mendata tempat-tempat tongkrongan yang biasa dijadikan tempat kumpulnya para geng motor. Itu agar TNI bisa mengetahui secara dini apa yang akan dilakukan para geng motor.
"Sehingga, bisa mengadakan tindakan preventif untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan di wilayah Garut khususnya," kata Zaiful.
Zaiful mengungkapkan, sudah ada perintah dari Pangdam untuk mengkoordinir beberapa orang preman. Pihak Kodim 0611 akan melatih dan mendidik para preman tersebut untuk bela negara. Kemudian, setelah dilatih mereka akan diberi pekerjaan, seperti security.