REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maraknya penggunakan aplikasi mobile oleh generasi millennial dalam bertransaksi harus didukung dengan kualitas keamanan bertransaksi yang baik. Menurut Marketing Director Indomog, Ina Herawati, keamanan bertransaksi adalah salah satu pertimbangan utama dalam memilih dan menggunakan aplikasi mobile.
“Maraknya aplikasi mobile yang bermunculan dari instansi atau developer terpercaya semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat akan keamanan transaksi secara digital,” ujar Ina di Jakarta, Senin (21/3).
Masyarakat diimbau memerhatikan legitimasi perusahaan penyedia aplikasi, seperti alamat perusahaan dan juga tersedianya customer service yang dapat mereka hubungi jika ditemukan masalah. Public Relations Manager Bukalapak.com, Evi Andarini, menambahkan, selain reputasi para penyedia aplikasi mobile, referensi penggunaan aplikasi melalui media sosial juga perlu dipertimbangkan.
“Biasanya mereka akan membaca komentar dari para pengguna mobile application sebelum memutuskan untuk mengunduhnya. Tingkat keamanan dan kenyamanan pengguna merupakan faktor penting bagi sebuah e-commerce,” jelas Evi.
Hal ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi para penyedia aplikasi mobile untuk menciptakan sistem keamanan bertransaksi yang terpercaya tanpa mengabaikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi. Sehingga aplikasi mobile akan bermanfaat dan memberikan banyak keuntungan bagi keseharian masyarakat, terutama dalam hal manajemen keuangan.
Melalui data yang didapat dari Bukalapak.com, transaksi melalui online banking memiliki penetrasi sebesar 36 persen dari total transaksi perbankan. Di sisi lain, trend cashless transaction memiliki pertumbuhan yang cukup baik selama lima tahun ke belakang yaitu 23 persen.
“Kedua hal itu memberikan sinyal yang baik bagi yang ingin menjalankan bisnis online,” kata dia.
(Baca Juga: Generasi Millennial Lebih Gandrungi Transaksi Online)