Selasa 22 Mar 2016 08:03 WIB

'Masak Ada Bupati Kok Nyabu?'

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ilham
  Bupati Ogan Ilir (OI) Ahmad Wazir Nofiandi ditunjukkan saat konferensi pers di BNN, Jakarta, Senin (14/3).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Bupati Ogan Ilir (OI) Ahmad Wazir Nofiandi ditunjukkan saat konferensi pers di BNN, Jakarta, Senin (14/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia (PCTAI) Jan, Sopaheluwakan mengatakan, Indonesia mengalami dekandensi moral. Ini terlihat dari adanya bupati yang memakai sabu.

"Masak ada bupati kok nyabu? Padahal seharusnya bupati itu menjadi teladan bagi warganya," katanya, Selasa, (22/3).

Meskipun terjadi dekandensi moral, terang dia, sebenarnya masih banyak warga yang cinta tanah air. Supaya rasa cinta tanah air ini makin melekat, maka diperlukan pendidikan tanah air bagi generasi muda.

"Kami sudah menyampaikan draf konsep pendidikan tanah air ke Kemendikbud. Isinya bagaimana nilai-nilai kebangsaan, Pancasila, ketauhidan (terhadap) Tuhan jadi satu kesatuan dalam pendidikan," katanya.

Menurut dia, pendidikan saat ini cenderung sekular. Karena itu, pendidikan harus dikembalikan seperti pendidikan di Taman Siswa dulu, jadi sekolah selain mendidik anak agar pandai juga harus memiliki rohani yang baik, makanya perlu diberi pendidikan tanah air.

Pendidikan tanah air diintegrasikan ke ilmu bumi, PPKN, dan matematika. "Kami akan mematangkan konsepnya lagi dan menyampaikan ke Mendikbud Anies."

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno kaget ketika mendapat informasi Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir ​Nofiandi yang ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) karena terkait narkoba. "Ini memprihatinkan. Mestinya seluruh pemimpin, seluruh pejabat negara harus menjadi contoh," kata Pratikno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement