REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI agar meningkatkan pengawasan terhadap ternak unggas yang ada di wilayah ibukota.
"Kepada Dinas KPKP DKI, saya minta supaya pengawasan terhadap seluruh ternak unggas yang terdapat di wilayah ibu kota lebih ditingkatkan lagi saat ini," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin.
Menurut dia, pengawasan intensif tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut dari adanya penemuan unggas yang terindikasi terjangkit flu burung di wilayah Cilandak, Jakarta Selatan.
"Selain Dinas KPKP, saya juga meminta kepada petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), terutama di kecamatan supaya ikut melakukan pengecekan apabila ada warga yang beternak unggas di wilayahnya masing-masing," ujar Basuki.
Lebih lanjut, dia pun meminta seluruh lokasi rumah pemotongan hewan yang saat ini masih ada di pemukiman warga segera dipindahkan ke lokasi yang memang dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Lagi pula, saat ini di semua negara maju sudah menggunakan daging beku. Akan tetapi, kalau memang masih ada yang mau beli ayam hidup, langsung saja beli di rumah pemotongan hewan," tutur Basuki.
Sementara itu, Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Darjamuni mengungkapkan pihaknya akan lebih menggiatkan sweeping ternak unggas yang terdapat di pemukiman warga.
"Sweeping ternak unggas di kawasan pemukiman warga akan kami giatkan kembali. Kemudian, kami juga terus mendorong agar para pelaku usaha pemotongan hewan pindah ke rumah pemotongan hewan milik Pemprov DKI," ungkap Darjamuni.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memiliki sejumlah rumah pemotongan hewan di wilayah ibukota, yaitu di Rawa Lele, Rawa Buaya, Rorotan, Petukangan dan Rawa Tarate.