REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP menyatakan hanya Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tahu apakah akan melakukan perombakan kabinet (reshuffle) atau tidak.
"Saya kira semua tahu dan teman-teman paham bahwa urusan 'reshuffle', domainnya ada di Presiden, yang tahu saya kira hanya Presiden," kata Johan Budi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/3).
Johan menyebutkan setiap saat memang Presiden Jokowi melakukan evaluasi terhadap para pembantunya di kabinet. "Apakah evaluasi akan berujung pada 'reshuffle' atau tidak, itu Presiden yang memutuskan dan yang tahu," kata Johan Budi.
Pada 12 Agustus 2015, Presiden Jokowi merombak kabinet dengan mengganti enam menteri dalam jajaran Kabinet Kerja. Enam menteri yang diganti adalah Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofjan Djalil, Menteri Koordinator bidang Maritim Indroyono Susilo, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno.
Selain itu, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Kepala Bappenas/Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. Sebagai gantinya, Presiden Jokowi menunjuk Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian, Rizal Ramli sebagai Menko Kemaritiman, serta Luhut Binsar Panjaitan sebagai Menkopolhukam.
Sementara Sofjan Djalil menggantikan Andrinof sebagai Kepala Bappenas dan Thomas Lembong menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Rachmat Gobel.