Ahad 20 Mar 2016 19:40 WIB

Kementan Minta Warga DKI Jakarta Waspadai Flu Burung

Rep: ahmad islami jamil/ Red: Taufik Rachman
Flu Burung jenis H7N9.
Foto: drugdiscovery.com
Flu Burung jenis H7N9.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Temuan kasus flu burung (virus H5N1) di RT 14/04 Kelurahan Cilandak Barat, Jakarta Selatan, menjadi perhatian pemerintah pusat. Sejumlah petugas dari Kementerian Pertanian RI pun langsung turun ke lokasi untuk membantu mencegah meluasnya wabah tersebut ke daerah-daerah lain di Jakarta.

"Saat ini kami sudah melakukan tindakan pengendalian H5N1 terhadap tiga objek, mulai dari unggas peliharaan, warga, dan lingkungan," kata Koordinator Unit Respons Cepat Penyakit Hewan Menular Strategis (URCPHMS) Direktorat Kesehatan Hewan Kementan, drh M Azhar, saat ditemui Republika di RT 14/04 Cilandak Barat, Jaksel, Ahad (20/3).

Dijelaskannya, pengendalian wabah kali ini dilakukan dengan cara memusnahkan unggas-unggas beserta kandang yang sudah tercemar virus H5N1. Sementara, terhadap kandang ternak atau lingkungan yang belum terkontaminasi oleh virus tersebut, akan dilakukan disinfeksi (penyemprotan disinfektan).

"Di samping itu, kami juga memberi penyuluhan kepada warga setempat untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) agar tidak terjangkit H5N1," ucapnya.

Azhar menuturkan, musim hujan menjadi waktu paling diwaspadai untuk peningkatan kasus flu burung. Karena itu, ia mengingatkan masyarakat agar segera melapor ke puskesmas atau rumah sakit terdekat jika mengalami flu atau demam.

"Harus segera melapor ke puskesmas atau RS secepatnya. Jangan sampai sakitnya lewat dari 2 x 24 jam baru melapor, karena kalau sudah seperti itu penyakitnya bakalan sulit ditangani," ujarnya mengingatkan.

Sampai sejauh ini, kata Azhar lagi, instansinya belum menerima kabar adanya warga RT 14/04 Cilandak Barat yang mengeluhkan flu atau penyakit yang diduga berasal dari virus H5N1.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement