Ahad 20 Mar 2016 18:26 WIB

Perempuan yang Bunuh Diri di Bandara Kualanamu Diduga TKI

Rep: Issha Harruma/ Red: Esthi Maharani
Bunuh diri
Bunuh diri

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Siti Rochmadiyah (49), perempuan asal Malang, Jawa Timur, yang bunuh diri di Bandara Kualanamu, Deliserdang, Sumut, telah divisum. Rencananya, Ahad (20/3), jenazah Siti akan dijemput keluarganya dari Rumah Sakit di Lubuk Pakam.

Kapolres Deliserdang AKBP Edi Faryadi mengatakan, pihaknya sudah mengambil sejumlah tindakan terkait kejadian tersebut.

"Kami telah melakukan olah TKP di lantai satu dan lantai dua Bandara Kualanamu, sejumlah saksi yang melihat kejadian itu juga sudah diperiksa," kata Edi, Ahad (20/3).

(Baca juga: Perempuan Paruh Baya Bunuh Diri di Bandara Kualanamu)

Edi menjelaskan, berdasarkan hasil visum, korban meninggal karena mengalami sejumlah luka akibat melompat dari lantai dua. Korban diketahui mengalami luka di bagian kepala serta luka memar pada tangan kiri, tangan kanan, dan kaki kanan.

Terkait identitas korban, Edi mengatakan, dari tubuh korban, pihaknya telah menemukan sejumlah barang yang menunjukkan identitasnya. Di antaranya, sebuah buku tabunga‎n cabang Jakarta dan identitas kartu Hongkong.

"Diduga korban merupakan TKI dari Hongkong. Saat kejadian, korban sendirian," ujarnya.

Sebelumnya, Siti Rochmadiyah (49) melakukan aksi bunuh diri dengan cara melompat dari lantai dua Bandara Kualanamu, Sabtu (19/3) malam. Perempuan asal Malang, Jawa Timur, ini merupakan calon penumpang pesawat Lion Air dengan tujuan Surabaya.

"‎Diduga ia mengalami stres," kata Plt Manager Humas dan Protokoler Bandara Kualanamu, Wisnu Budi Setianto.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement