REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE, ACEH -- Harga beras di tingkat pedagang di Kota Lhokseumawe terus mengalami penurunan menyusul memasuki musim panen padi di beberapa daerah di Provinsi Aceh.
Seorang pedagang, Heri di Pasar Pagi Lhokseumawe, Sabtu (19/3) mengatakan, sebelumnya harga beras telah turun dari puncak tertinggi pada kisaran Rp 150 ribu hingga Rp 155 ribu menjadi Rp 140 ribu/karung (isi 15 Kg).
Namun sejak sepekan lalu, harganya kembali turun menjadi Rp 130 ribu hingga Rp 135 ribu/karung.
Saat ini, di beberapa tempat sentra pertanian padi di wilayah pantai utara Aceh, mulai dari Kabupaten Bireun hingga sebagian wilayah Kabupaten Aceh Utara, mulai panen, akibatnya berpengaruh terhadap harga beras yang menurun di pasaran.
"Umumnya, tingkat penurunan harga beras terjadi sekitar Rp 5.000 per karung untuk jenis beras apa saja, akibat adanya panen di beberapa tempat, seperti di Bireun dan sebagian Aceh Utara," ungkap Heri.
Kondisi mulai menurunya harga salah satu bahan pokok tersebut di wilayah Kota Lhokseumawe dan sekitarnya sudah terjadi selama sepekan terakhir. Hal itu dipengaruhi oleh mulai banyaknya pasokan yang disebabkan panen di beberapa tempat.
Heri menyebutkan, ketergantungan kebutuhan beras di Kota Lhokseumawe sangat ditentukan oleh pasokan dari daerah sekitar, terutama dari Aceh Utara dan Kabupaten Bireun, sehingga apabila, pasokan dari daerah itu kurang, maka harga beras akan melonjak.
"Ini faktor utama beras mulai turun, karena sudah ada panen di beberapa tempat di kawasan sentra pertanian padi di Aceh Utara dan Bireun. Jika tidak ada panen, maka harga beras kembali melonjak di pasaran," ucap pedagang itu.