Sabtu 19 Mar 2016 18:01 WIB

Satu Tewas, Polisi Selidiki Senjata Tajam di Lapas

Senjata tajam (Ilustrasi)
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Senjata tajam (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kepolisian Resor Kota Bandarlampung menyelidiki adanya senjata tajam yang digunakan untuk menusuk salah satu narapidana hingga tewas di Lembaga Pemasyarakat Kelas IA Rajabasa Bandarlampung.

"Kami masih koordinasikan dengan pihak Lapas Rajabasa terkait keberadaan senjata tajam berupa pisau dan badik yang dipergunakan napi untuk menusuk hingga menyebabkan kematian Sirajudi (25), salah seorang napi setempat," kata Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung Kompol Dery Agung Wijaya, Sabtu (19/3).

Menurut dia, pihaknya masih secara maraton melakukan pemeriksaan terhadap napi yang dipinjam dari Lapas Rajabasa untuk mengetahui secara pasti penyebab terjadinya bentrok antarnapi tersebut.

"Sepuluh orang napi yang terlibat sudah kami bawa untuk dilakukan pemeriksaan, dan hingga saat ini sudah lima orang yang diperiksa," kata dia.

Diharapkan sore ini (19/3) sepuluh napi sudah selesai dilakukan pemeriksaan sehingga dapat langsung dilakukan gelar perkara untuk menetapkan tersangka kejadian itu. Selain itu, pihaknya juga masih menyelidik adanya telepon seluler atau handphone yang menjadi penyebab terjadi pertikaian antarpenghuni Lapas Rajabasa tersebut.

"Mengenai handphone bisa masuk ke dalam lapas, kami masih melakukan pemeriksaan dan koordinasi dengan pihak Lapas Rajabasa," kata dia.

Menurutnya, kejadian tersebut terekam di CCTV di lapas itu, namun gambar tidak begitu jelas.

"Pada rekaman CCTV tidak cukup jelas diketahui siapa-siapa saja yang terlibat. Namun kami sudah mengumpulkan 10 orang napi untuk menjadi saksi," katanya.

Dia menambahkan, pada Jumat (18/3) malam Polresta Bandarlampung langsung melakukan olah tempat kejadiaan perkara. Dery melanjutkan, kejadian yang terjadi Jumat (18/3) malam itu murni sengketa antara penghuni Lapas Rajabasa, sehingga menyebabkan kematian di salah satu pihak.

Namun sejumlah pihak menilai selama ini pengawasan petugas atas para napi di Lapas Rajabasa masih lemah, sehingga napi bisa membawa senjata tajam dan terjadi perkelahian tanpa diketahui atau dilerai oleh petugas lapas setempat.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement