REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis mengatakan perkara 'bebek nungging' telah menyalahi Pancasila. Menurut dia siapapun yang melecehkan lambang negara harus diberikan sanksi yang sepadan.
"Harus diakui bahwa itu pelanggaran. Menurut saya harus ada treatment yang sepadan dengan tindakan itu," ujar Margarito saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Sabtu (19/3).
Margarito juga mengaku setuju jika penyanyi dangdut Zaskia Gotik diberikan tindakan atas ucapan kontroversialnya. Untuk itu menurut dia pihak kepolisian sebelum memberikan balasan setidaknya ada dua hal yang harus dilakukan terlebih dahulu.
Pertama apakah tindakan Zakaria perihal 'bebek nungging' itu memang diniatkan sejak awal atau Zaskia hanya teledor saja. Menurutnya hal ini sangat penting sebagai dasar penetapan yang akan dilakukan.
Kedua, setelah diketahui alasan pelantun 'satu jam' mengucapkan "bebek nungging" saat ditanya lambang sila ke lima Pancasila, maka akan diketahui apa sanksinya dan bagaimana derajat sanksinya.
"Meskipun sekadar iseng, menurut saya tetap perlu dipanggil, bukan sekadar diberikan peringatan tapi perlu dia di ajari bagaimana sebenarnya Pancasila itu dengan segala konsekuensi nilainya," ujarnya.
Diketahui dalam acara tanggal 15 Maret 2016 di stasiun TV swasta program Dahsyat sedang dilakukan kuis tanya jawab. Dengan aktris Deny Cagur sebagai pembawa acara dan Julia Perez alias Jupe, Ayu Ting Ting dan Zaskia Gotik sebagai peserta.
Baca juga, Denny Cagur Geram Diseret dalam Kasus Zaskia Gotik, "Di Bagian Mana Gue Memprovokasi."
Deny menanyakan kapan tanggal proklamasi kemudian diijawab oleh Ayu dan Jupe tanggal 17 Agustus 1945 namun Zaskia menjawab "habis adzan subuh, tanggal 32 Agustus." Begitu pun saat ditanyakan apa lambang sila ke lima Pancasila, pelantun "alamat palsu" dan "belah duren" menjawab Padi dan Kapas. Namun si pencetus goyang itik ini justru menjawab bebek nungging yang langsung dibanjiri komentar dari berbagai kalangan
Ikuti Whatsapp Channel Republika
