REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Hujan lebat mengguyur wilayah barat Kabupaten Cilacap, Kamis (17/3) malam, menyebabkan tanggul Sungai Cikawung di Desa Karangreja Kecamatan Cimanggu jebol.
Hal ini menyebabkan air meluber ke areal sawah dan menggenangi tanaman padi yang sudah menguning hingga ketinggian 2,5-3 meter di beberapa lokasi.
Kepala BPBD Cilacap Tri Komara menyatakan jebolnya tanggul sungai tersebut terjadi sekitar pukul 19.30 WIB ketika wilayah tersebut diguyur hujan deras.
''Volume air yang sungai meluap, menyebabkan tanggul di beberapa titik tidak mampu menahan derasnya arus air,'' kata Tri didampingi Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Martono, Jumat (18/3).
Menurutnya, tanggul yang jebol tersebut terdapat di tiga titik. Pada titik 1, tanggul yang jebol mencapai panjang 5 meter, titik dua sepanjang 4 meter dan titik ketiga sepanjang 11 meter.
Melubernya air sungai akibat tanggul jebol tersebut, tidak sampai menggenangi wilayah pemukiman warga. Namun genangan air sungai sempat merendam lahan sawah seluas 5 hektare.
Padahal, tanaman padi yang ada di sawah tersebut sudah menguning dan diperkirakan akan memasuki masa panen sekitar sepekan lagi.
Untuk mencegah meluasnya areal yang tergenang air, pihak Balai Pengelola Sumber Daya Air (BPSDA) Serayu-Citanduy, sudah langsung ke lokasi dan menimbun ntanggul yang jebol dengan karung berisi pasir.
''Ada 3.000 karung yang kita timbun di lokasi tanggul agar air sungai tidak terus meluber,'' jelas Kepala Seksi Perawatan dan Operasional BPSDA Serayu-Citanduy, Arief Sugiarto.
Selain bencana tanggul sungai yang jebol, Kepala BPBD Cilacap juga menyebutkan pada petang sebelumnya juga terjadi bencana tanah longsor di Desa Cibalung Kecamatan Cimanggu. Akibat bencana tersebut, jalan desa yang menghubungkan Desa Cibalung dan Desa Kalimati tertimbun material longsoran.
''Selain itu, longsor tersebut juga menyebabkan tujuh rumah warga terancam terkena longsor lanjutan. Untuk itu, kita ingatkan pada penghuninnya untuk meningkatkan kewaspadaan bila terjadi hujan deras,'' katanya.