REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelajar sekolah favorit di Kota Szolnok Verseghy Ferenc Gimnazium kagum dengan Tari Merak dan Kandagan dari Jawa Barat, Tari Giring-Giring dari Kalimantan Tengah serta permainan gamelan degung Sunda dan Rindik dari Bali dalam "Indonesia Goes to School".
Promosi budaya yang dilakukan KBRI Budapest mendapat sambutan hangat dan membuat penonton terkagum-kagum. "Tidak hanya para siswa, tetapi jajaran staf pengajarnya," kata Pensosbud KBRI Budapest, Yudhi Gunawan kepada Antara London, Jumat (18/3).
"Indonesia Goes to School" diadakan di salah satu sekolah favorit di Kota Szolnok yang berada tidak jauh dari pinggiran Sungai Tisza yang terkenal dengan sebutan "one of the longest Hungarian river". Sungai ini mengalir hampir membelah seluruh wilayah Hongaria.
Duta Besar RI untuk Hongaria, Ibu Wening Esthyprobo mengatakan, "Indonesia Goes to School" menjadi andalan KBRI Budapest. Melalui kemajuan teknologi, pelajar dapat melihat dan mendapatkan informasi mengenai Indonesia di dunia internet.
"Tetapi akan lebih excited lagi apabila langsung melihat dan merasakan serta menikmati keindahan Indonesia," ujarnya.
Dubes mengajak siswa siswi dan staf pengajar merencanakan berkunjung ke Indonesia pada liburan musim panas tahun ini. Indonesia selain memiliki keindahan alam juga keunikan budaya yang beragam serta masyarakat yang ramah menyambut wisatawan.
Direktur Verseghy Ferenc Gimnazium, Pogany Gyula mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang sangat langka mendapatkan kunjungan tim budaya KBRI Budapest. Promosi langsung yang dilakukan KBRI sangat tepat mengenai sasarannya karena anak-anak muda ini merupakan generasi penerus bangsa Hongaria yang menjadi jembatan hubungan kedua negara di masa depan.
Para siswa-siswi juga mendapatkan penjelasan mengenai Indonesia, pengenalan wayang secara singkat dan komprehensif. Sebagai penutup acara dimeriahkan dengan Flashmob Tari Gemu Fa Mira dari Nusa Tenggara yang diikuti siswa siswi dan staf pengajar.
Suara gamelan dan beragam tarian dengan baju daerah yang unik dan eksotik membuat pelajar dan staf pengajar tidak beranjak dari tempat duduknya sampai acara usai.