Kamis 17 Mar 2016 18:59 WIB

Teman Ahok tak Miliki Pengaruh dalam Politik

Rep: Lintar Satria/ Red: Karta Raharja Ucu
Relawan Teman Ahok melakukan aksi simpatik saat car free cay (CFD) di Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Ahad (8/3). Gerakan membongkar korupsi di DPRD DKI Jakarta mendapat dukungan positif dari masyarakat.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Relawan Teman Ahok melakukan aksi simpatik saat car free cay (CFD) di Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Ahad (8/3). Gerakan membongkar korupsi di DPRD DKI Jakarta mendapat dukungan positif dari masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teman Ahok sebagai relawan politik saat ini sedang menjadi bahan berdebatan publik. Sosiolog dari Universitas Indonesia Yohanes Gede mengatakan, relawan politik tidak akan memiliki pengaruh dalam politik.

Karena, menurutnya, hanya partai politik yang dapat memutuskan kebijakan negara. Jika relawan melihat partai politik memiliki kinerja yang buruk, mereka harus bertransformasi menjadi partai politik.

"Partai politik menjalankan fungsi negara," kata Gede di Jakarta, Kamis (17/3).

Gede mengatakan, organisasi masyarakat sekuat PBNU, Muhammadiyah, atau yang lainnya, tidak mempunyai fungsi untuk menentukan kebijakan negara. Ormas hanya dapat memengaruhi kebijakan negara.

Selain itu, parpol juga mempunyai fungsi lobi internasional. Gede mencontohkan, Hamas sebagai partai politik yang mampu melakukan lobi internasional hingga mendapatkan banyak dukungan dari berbagai negara.

"Hamas emang bukan partai politik, mereka keliling cari dukungan. Nah, negara X dukung partai ini, negara Y dukung Hizbullah," katanya.

Gede menambahkan, relawan juga tidak dapat melakukan tuntutan terhadap rumusan yang sudah mereka buat. Karena, fungsi pengawasan ada di tangan partai politik. Satu-satu cara agar para relawan dapat melakukan perubahan sosial-politik ialah mentransformasikan diri menjadi partai politik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement