Kamis 17 Mar 2016 18:45 WIB

Pengisian Air Waduk Jatigede 40 Persen

Kunjungan Ke Waduk Jatigede: Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan lapangan ke Bendungan Jatigede, Kabupaten Sumedang (17/3).
Foto: Andina Miranti (MJ05)
Kunjungan Ke Waduk Jatigede: Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan lapangan ke Bendungan Jatigede, Kabupaten Sumedang (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Presiden Joko Widodo mengatakan proses pengisian air di Waduk Jatigede saat ini telah mencapai 40 persen dengan tinggi permukaan air mencapai 243 meter dari dasar waduk.

"Ini Waduk Jatigede sedang digenangi, Alhamdulillah saat ini sudah 40 persen," katanya saat meninjau waduk itu, dalam pernyataan tertulis, di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (17/3).

Peninjauan itu didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Sumarno, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Kepala Balai Besar Cimanuk Cisanggarung Tri Sasongko Widiarto.

Ia pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kementerian PUPR, Gubernur Jawa Barat dan semua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan Waduk Jatigede yang telah digagas pada 1960-an tersebut. "Saya berterima kasih kepada Kementerian PUPR, Gubernur Jawa Barat dan semua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan Waduk Jatigede," ujarnya.

Jokowi pun berharap pengerjaan Waduk Jatigede dapat diselesaikan pada akhir 2016 dan pengairannya tuntas pada awal 2017.

Menurutnya, masalah terbesar dalam pembangunan bendungan ini adalah soal pembebasan lahan yang berlarut-larut. Saat ini, 614 dari 10.924 kepala keluarga (KK) belum dibebaskan lahannya dan akan diselesaikan pada tahun ini.

Kepala Balai Besar Cimanuk Cisanggarung Tri Sasongko Widiarto mengatakan Waduk Jatigede akan mampu mengairi lahan irigasi seluas 90 ribu hektare dan juga menyediakan air baku 3.500 liter per detik untuk wilayah Cirebon, Majalengka, Sumedang dan Indramayu.

Selain itu, Waduk Jatigede juga berfungsi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 110 megawatt dan juga sebagai instrumen pengendalian banjir.

 

Baca juga:

Sejarah Hari Ini: Gunung Agung, Letusan Terbesar Abad 20

Ini Alasan Israel Larang Menlu Retno ke Ramallah

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement