REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pendeta, evangelis, dan tokoh pergerakan muda Kristen berkumpul memberikan dukungan terhadap Adhyaksa Dault, mantan menteri pemuda dan olahraga yang kini memantapkan diri maju sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta.
Setidaknya delapan pendeta, enam tokoh pergerakan muda Kristen, dan seorang evangelis menyatakan dukunganya kepada Adhyaksa di salah satu mal di Jakarta Selatan, Kamis (17/3). Salah satu tokoh pergerakan muda Kristen, Victus Murin, mengatakan, pembangunan Jakarta selama ini jauh dari prinsip keadilan.
"Model pembangunan Jakarta yang mengarah pada kapitalis sekuler memarginalkan warga Jakarta di lapisan terbawah apa pun agamanya," kata dia, Kamis (17/3). Cara kepemimpinan kapitalis sekuler seperti ini, kata dia, jauh dari nilai spiritual keagamaan yang selama ini kita junjung sebagai nilai dasar keindonesiaan kita. (Para Pendeta Dukung Adhyaksa).
Hadirnya sosok Adhyaksa Dault ini, kata Victus, memberikan harapan bahwa nilai spiritualitas dan keindonesiaan tidak bisa dihilangkan di Ibu Kota Jakarta. Gagasan Adhyaksa yang nasionalis-religius dianggap bisa memimpin masyarakat Jakarta yang plural terdiri dari berbagai latar belakang suku, agama, ras, dan antargolongan, serta latar profesi dan strata sosial yang berbeda-beda.
Pendeta Vecky Rakly Tuju mengatakan, Adhyksa sangat menghargai semua kelompok agama yang berbeda, termasuk teman-teman yang kristiani. Menurut dia, ini jauh berbeda dengan pandangan yang berkembang di media massa yang menuduh Adhyaksa anti-Kristen dan menolak kelompok non-Muslim.
Pendeta Vecky mengaku mengenal Adhyaksa sudah sejak lama di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Vecky juga mengaku sering memberikan ibadah ekumene kepada karyawan dan staf Kemenpora yang kristiani. "Kami sebagai pendeta mendukung Adhyaksa, jadi atau tidak itu pilihan Tuhan, manusia perlu berusaha," kata dia menjelaskan.