REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Bali United Indra Sjafri tak mau berkomentar terkait status tersangka Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti yang ditetapkan oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Indra mengatakan, sebagai pelatih, ia tak mau ikut campur urusan internal di PSSI.
Pelatih berusia 53 tahun itu mengatakan, hanya ingin fokus pada tugasnya untuk persoalan teknis di lapangan. Indra menyebut, ia bersama mayoritas pelatih klub-klub Tanah Air hanya ingin agar kompetisi di Indonesia bergulir lagi seperti biasa.
“Saya enggak komentari soal PSSI. Kami pelatih cukup bahas soal teknis saja. Kalau keinginan kami, ya kompetisi segera bergulir,” kata Indra kepada Republika.co.id, Kamis (17/3).
Sebelumnya, Kejati Jawa Timur menetapkan La Nyalla Mattalitti sebagai tersangka dalam dugaan korupsi dana hibah sebesar Rp 5 miliar sesuai dengan surat penetapan dengan nomor Kep-11/0.5/Fd.1/03/2016.
Dengan status tersangkanya itu, beberapa pihak mendesak agar La Nyalla melepaskan jabatannya sebagai orang nomor satu di PSSI. Salah satunya adalah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Juru Bicara di Kemenpora Gatot Dewa Broto mengatakan, sebagai warga di negara hukum, semestinya La Nyala juga menjunjung tinggi hukum. Apalagi, La Nyalla, kata Gatot, merupakan "ikon" sepak bola yang juga dituntut untuk menghormati etika keolahragaan.
Gatot mengambil contoh Ketua FIFA Sepp Blatter yang memilih mundur, bahkan ketika statusnya masih diduga terlibat skandal korupsi.