REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Ani Yudhoyono mulai disebut-sebut menjadi bakal calon Presiden (capres) dari Partai Demokrat dalam Pemilihan Presiden 2019. Bisa jadi, sosok Ani mulai disosialisasikan Demokrat untuk menghadapi arena pertarungan perebutan kursi RI 1.
"Ini bisa jadi ajang testing the water, kira-kira seperti apa respons publik ketika Ani Yudhoyono dicalonkan dalam Pemilu 2019," ujar pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro kepada Republika.co.id, Kamis (17/3).
Soal apakah Ani memiliki kapasitas atau tidak, biasanya publik-lah yang akan menilai. Masyarakat akan melihat rekam jejak, kompetensi, serta jiwa kepemimpinan yang bersangkutan, apakah memenuhi kriteria atau tidak.
Di era keterbukaan sekarang ini, siapapun yang mencalonkan diri dalam Pemilu harus siap ditelusuri biodatanya. Siti mengatakan siapapun yang ingin mencalonkan diri dalam Pemilu sebaiknya bukan untuk coba-coba. Tapi dilakukan karena pertimbangan serius sesuai dengan parameter yang diisyaratkan. "Artinya, jangan coba-coba melamar jadi RI 1 dan RI 2 kalau tak memenuhi syarat," kata Siti.
Kabar bahwa Ani Yudhoyono akan maju santer beredar di dunia maya. Bahkan nama Ani sempat menjadi trending topic di Twitter.
Kabar tersebut berasal dari sebuah foto Ani dengan tulisan Calon Presiden Partai Demokrat 2019. Di foto tersebut, tertulis pula kata Lanjutkan!. Gambar tersebut mencuat di tengah tur yang digelar SBY bersama Demokrat di Jawa.