Kamis 17 Mar 2016 05:36 WIB

Jasa Perawat tak Begitu Diperhitungkan Rumah Sakit

Salah seorang perawat sedang memeriksa pasien di rumah sakit (ilustrasi).
Foto: Antara
Salah seorang perawat sedang memeriksa pasien di rumah sakit (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) merupakan organisasi profesi perawat secara nasional yang memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-42 pada 17 Maret 2016. PPNI berharap ada realisasi dari program Nawa Cita yang diusung Presiden Jokowi.  

Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah mengatakan, organisasinya semakin konsisten dalam tujuannya  untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, martabat, dan etika profesi perawat. Termasuk mempersatukan dan memberdayakannya serta menunjang pembangunan kesehatan nasional sesuai dengan Undang-undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.

Menurut Harif, dalam konteks Nawa Cita ini, PPNI terus memainkan peranannya melalui kerja nyata dalam melayani masyarakat, baik secara kelembagaan diberbagai tingkatan. "Mulai dari tingkat pusat hingga di tingkat komisariat, maupun melalui anggotanya yang tersebar diseluruh Indonesia, yang jumlahnya tidak kurang 900 ribu perawat. Namun, selama ini program Nawa Cita jalan di tempat,” katanya dalam rilisnya.

Harif menjelaskan, para perawat hanya menjalani sistem rumah sakit. Kadang perawat di caci-maki apabila menyampaikan kepada keluarga pasien ketika kamar penuh. Sebetulnya, sambung dia, perawat ingin menerima semua pasien. Tapi, sistem rumah sakit tidak memungkinkan untuk melakukan hal itu.

Dia pun meminta Presiden Jokowi lebih memperhatikan nasib para perawat yang secara pendapatan dan penghargaan masih jauh dari negara lain. Apalagi menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) jangan sampai perawat indonesia tertinggal.

Mengenai keputusan pemerintah soal iuran BPJS mandiri yang naik dinilai tidak ada pengaruhnya bagi perawat, kata dia, hal itu menunjukkan perawat masih dianggap sebagai pelengkap dan kesejahteraannya belum bisa dipenuhi. “Rumah sakit hanya pusing memikirkan jasa dokter sementara jasa para perawat tidak begitu diperhitungkan,” ujar Harif.

Kerja nyata PPNI, lanjut dia, ditujukan baik ke dalam diri organisasi maupun ke luar organisasi yakni menuju masyarakat Indonesia yang sehat pada umumnya. Kerja nyata dimaksud, antara lain peningkatan kinerja organisasi dalam bentuk penyusunan berbagai peraturan organisasi menuju modernitas, keberlanjutan kepemimpinan di semua tingkatan, dan membangun jejaring kerja sama dengan berbagai pihak.

"Perawat hadir di setiap tatanan pelayanan dimana salah satu bentuknya adalah Gerakan Perawat Mendukung Masyarakat Indonesia Sehat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement