REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Astrid Josephine Charlotte Fabrizia Elisabeth Paola Marie atau Putri Astrid dari Belgia hari ini (16/3) mengunjungi Kebun Raya Bogor (KRB). Kunjungannya bukan hanya sekedar rekreasi namun punya latar belakang tersendiri.
"Kami memandangnya senang karena ada hubungan emosional kedatangan Pustri Astrid ke KRB, orang Indonesia belum merasakan hal itu," kata Kepala Subbagian Kerja Sama dan Informasi Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI Rosniati Apriani Risna, Rabu (16/3).
Rosniati menambahkan, kedatangan Putri Astrid mengulang kunjungan neneknya yaitu HM Queen Astrid dan King Leopold III dari Kerajaan Belgia pada 1928 ke Kebun Raya Bogor. Waktu itu, kata Rosniati, KRB masih bernama s’Lands Plantentuin te Buitenzorg.
"Setahun setelah kunjungan neneknya Putri Astrid datang saat bulan madu, maka di KRB dibuat jalan dengan nama yang sama dengan Putri Astrid," tutur Rosniati.
Dalam kunjungannya, Putri Astrid juga mendatangi jalan yang menggunakan namanya persis di depan Grand Garden Café. Sebelum mendatangi jalan tersebut, Putri Astrid juga menanam satu pohon Bambu Lako dari Timor.
"Ya bambu itu memang permintaan langsung dari Kedutaan Belgia, tadinya kami meminta yang lain agar bisa ditanam dekat Grand Garden Cafe. Tapi karena tetap memilih bambu maka tidak bisa ditanaman di di dekat cafe," jelas Rosniati.
Sebelum berkunjung ke KRB, Putri Astrid juga menyambangi Isntitut Pertanian Bogor (IPB) International Convention Center. Dalam kunjungannya, ada penandatanganan MOU antara IPB dan Ghent University Belgia.