REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Pangkal Pinang, menggelar program bedah rumah bagi masyarakat kurang mampu. Dari tahun 2013 hingga tahun 2016, sudah 325 rumah warga yang dibedah.
Wali Kota Pangkal Pinang Muhammad Irwansyah mengatakan, program bedah rumah tersebut sudah dilakukan dibeberapa daerah di Pangkal Pinang. "Kita kemarin melakukan bedah rumah di Kelurahan Kampung Opas sebanyak 125 rumah, 100 rumah menyebar dibeberapa tempat, dan 100 rumah di Kelurahan Pangkalarang," ungkap Irwansyah dalam keterangan persnya, Selasa (15/3).
Menurut Irwansyah, rumah yang di bedah milik warga yang memang tidak layak untuk dihuni. Program tersebut akan terus dilakukan hingga tidak ada lagi masyarakat Pangkal Pinang yang rumahnya tidak layak untuk dihuni
"Kita minta doanya kepada masyarakat agar ditahun 2016 ini semua rumah tak layak huni clear kita rehab," ujar bendahara DPD PDIP Bangka Belitung itu.
Irwansyah menjelaskan, bedah rumah ini merupakan hasil gotong royong dari berbagai pihak, yaitu Pemkot Pangkal Pinang, Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Pangkal Pinang maupun pihak ketiga yang peduli dengan sesama
“Semangat gotong rotong di kota pangkalpinang ini perlu ditumbuh kembangkan kembali karena merupakan sikap para leluhur kita dan sesuai dengan intisari dari Pancasila,” Paparnya.
Dia mengaku terinspirasi dari Proklamator RI Sukarno dalam pidatonya di sidang sidang Panitia Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPUPKI) pada tanggal 1 Juni 1945. Hal itu yang memotivasinya untuk memelihara semangat gotong-royong.
"Saya ingat pidato sang founding father kita Bung Karno, ia mengatakan 'Jikalau saya peras yang lima menjadi tiga dan yang tiga menjadi satu, maka dapatlah saya satu perkataan Indonesia yang tulen, yaitu gotong-royong. Negara Indonesia yang kita dirikan haruslah negara gotong-royong'," tutur Irwansyah.
Salah satu pemilik rumah yang menjadi peserta program beda rumah, Ibu Fathoni (55 tahun) mengungkapkan rasa syukur atas bantuan yang telah diberikan kepada masyarakat. "Terima kasih banyak kepada wali kota, mungkin rumah kami tidak seperti ini bila tidak ada bantuan dari pemkot, apalagi saya hanya seorang yang bekerja sebagai pengupas bawang di pasar," ujarnya.