Selasa 15 Mar 2016 09:00 WIB

Ada 36 Titik Pengungsian Bencana Banjir di Kabupaten Bandung

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Andi Nur Aminah
Mensos Khofifah Indar Parawansa (kanan) bersama Gubernur Provinsi Jawa Barat Ahmad Heryawan (keempat kiri) menaiki perahu saat meninjau sejumlah lokasi terdampak banjir di Desa Bojong Asih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (14/3).
Foto: Antara/Novrian Arbi
Mensos Khofifah Indar Parawansa (kanan) bersama Gubernur Provinsi Jawa Barat Ahmad Heryawan (keempat kiri) menaiki perahu saat meninjau sejumlah lokasi terdampak banjir di Desa Bojong Asih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (14/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, saat ini ada 36 titik pengungsian akibat bencana banjir di Kabupaten Bandung. Salah satu ikhtiar pemerintah daerah adalah memperbanyak pompa air agar segera surut.

“Bencana banjir mengakibatkan berbagai aktifitas warga terganggu, tapi hari ini siswa SMP mulai masuk karena persiapan ujian semester," katanya, Selasa (15/3).

Untuk peralatan sekolah, Khofifah mengatakan yang terkena banjir harus menjadi perhatian pemda Kabupaten Bandung dan Provinsi Jawa Barat. Mengingat siswa SD kelas 6 dan SMP kelas 3 sudah dalam persiapan ujian. Pemda harus memberikan pelayanan dan perhatian untuk buku-buku yang terkena bencana banjir, khususnya bagi siswa SD kelas 6 dan SMP kelas 3.

Dengan adanya perhatian dari Pemda, diharapkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tidak terganggu dan bisa berjalan. Di tempat pengungsian Kementerian Sosial (Kemensos) sudah ada SOP penanganan.

"Di Kemensos sudah ada SOP penanganan paska terjadi bencana, selain logistik, makanan, selimut, matras, dapur umum lapangan, family ware, kids ware dan sebagainya," katanya.

Dia mengatakan, Kemensos menyiapkan Bantuan Santuan Kematian (BSK) Rp 15 juta per jiwa bagi korban meninggal dunia dan diserahkan kepada keluarga korban atau ahli warisnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement