REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program destinasi wisata prioritas 2016 yang dikembangkan oleh pemerintah memerlukan layanan transportasi umum disamping membangun infrastruktur untuk mengakses lokasi tersebut.
"Kemenpar masih beranggapan cukup dengan bantuan prasarana jalan sudah dapat menarik pelancong berkunjung. Padahal ada yang tidak dipikirkan dan ini harus dimasukkan dalam Perpres nantinya, yakni sektor transportasi," kata pengamat transportasi Djoko Setijawarno, Senin.
Menurut Djoko, pembangunan infrastruktur jalan menuju destinasi wisata hanya akan mempermudah sampai ke tujuan, namun meninggalkan sisi kenyamanan para pengunjung.
Ia mencontohkan sejumlah destinasi wisata di Puncak, Bogor, Jawa Barat, yang memiliki akses namun sering macet. Selain itu Djoko juga mencontohkan layanan transportasi umum yang buruk di Bali sebagai destinasi wisata.
Destinasi wisata lain, lanjut Djoko, juga tak lepas dari kemacetan di jalan raya di akhir pekan karena dipenuhi oleh kendaraan pribadi para pengunjung.
"Transportasi jangan ditinggal dan diabaikan ketika akan membangun atau mengembangkan sektor pariwisata. Obyek wisata di mancanegara, pasti tersedia halte atau stasiun kereta api di dekatnya. Pelancong diberi alternatif tidak harus dengan kendaraan pribadi, tapi transportasi umum yang nyaman juga tersedia," kata Djoko.
Ia berpendapat memperbaiki fasilitas akses dan layanan transportasi umum serta membangun prasarana non kendaraan bermotor bisa meningkatkan jumlah wisatawan, terlebih wisatawan mancanegara yang lebih banyak menggunakan transportasi umum.
"Perpres Pengelolaan Daerah Wisata harus memasukkan sektor transportasi, sehingga mulai membuat 'masterplan' pengembangan wisatanya sudah dapat ditentukan jenis transportasi apa saja yang dapat dibangun untuk mendukung daerah tujuan wisata tersebut," ujar dia.
Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata merilis 10 obyek destinasi wisata prioritas yang dikembangkan pada 2016. Destinasi tersebut antara lain?Danau Toba (Sumatera Utara), Pulau Belitung (Kepulauan Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu dan DKI Jakarta, Candi Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Lombok, NTB), Pulau Komodo (NTT), Taman Nasional Wakatobi (Sulawesi Tenggara) dan Pulau Morotai (Maluku Utara).