REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Penyidik Polresta Bandar Lampung menggelar rekonstruksi pembunuhan Dwiki Sopian (DS, 17 tahun) dengan luka tusuk sebanyak 107 lubang, Senin (14/3). Rekonstruksi kejadian di lapangan Saburai tersebut, menjadi tontonan warga setempat, meski hujan mengguyur deras saat itu.
Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Hari Nugroho, sempat menyaksikan peristiwa pembunuhan yang menggemparkan warga Kota Bandar Lampung, yang terjadi di Jalan Raden Imba Kesuma, Kelurahan Sumur Putri, Telukbetung Selatan, pada Senin (7/3) lalu.
Menurut Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dery Agung Wijaya, penyidik menggelar rekonstruksi pembunuhan DS setelah sebelumnya ada keterangan berbeda dari dari tersangka. Polisi sudah menahan enam tersangka dalam kasus tewasnya pelajar SMK Negeri 2 Bandar Lampung.
“Kami gelar rekonstruksi Senin ini,” kata Dery. Ia mengatakan keterangan berbeda dari saksi dan tersangka, sehingga perlu rekonstruksi untuk melengkapi kronologis kejadian.
Rekonstruksi digelar setelah DN, salah seorang komplotan utama pembunuh menyerahkan diri ke polisi, Ahad (13/3), setelah sempat menghilang. Dalam rekonstruksi ini, enam tersangka baik pelaku utama dan pembantu, juga beberapa saksi.
Rekonstruksi berawal dari diajaknya korban di lapangan Saburai, hingga korban dibunuh dan dibuang di semak-semak Jalan Raden Imba Kesuma, Telukbetung.
Penyerahan diri DN ke polisi diantar keluarga. Peran DN memegang korban, sedangkan rekannya yang lain menusuk DS menggunakan senjata tajam berkali-kali. Warga menemukan jasad DS di semak-semak dengan luka tusuk sebanyak 107 lubang.
Belum jelas motif pembunuhan remaja tersebut. Polisi masih mengumpulkan bukti-bukti kuat untuk memajukan kasus ini ke pengadilan.