REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stok air bersih di Jakarta diperkirakan aman selama musim kemarau 2016. Ketersediaan air baku untuk keperluan pasokan air bersih Jakarta diprediksi stabil pada musim kemarau mendatang.
Direktur Operasional PT Aetra Air Jakarta, Lintong Hutasoit mengatakan kebutuhan air untuk masyarakat Jakarta sekitar 17,6 meter kubik/detik.
"Kebutuhan itu sebagian besar dapat kami penuhi dari air baku yang berasal dari Bendungan Jatiluhur. Ketersediaan air baku dari bendungan tersebut relatif stabil selama musim kemarau," jelas Lintong kepada wartawan di Jakarta, Senin (14/3).
Dia melanjutkan pada musim kemarau yang cukup panjang tahun lalu, kesulitan air bersih tidak banyak mengimbas Jakarta sebab pasokan air baku dari Bendungan Jatiluhur tidak mengalami penurunan yang signifikan. Meski demikian, Lintong mengakui kualitas air baku pada musim kemarau mendatang akan menurun. Selain itu, ada kendala lain yang berdampak kepada pasokan air baku selama musim kemarau.
"Kendala lainnya adalah soal menyalurkan air. Saluran air yang saat ini kami gunakan, yakni siphon, hanya mampu menampung aliran air sebanyak 13-14 meter kubik/detik. Sisa kebutuhan air baku kami tutup dari air Sungai Bekasi," kata Lintong.
Jika saat kemarau volume air di Sungai Bekasi surut drastis, ia tak dapat menambah pasokan air baku.
Kepala Bagian Perencanaan Teknis Divisi Pengelolaan Air I Perun Jasa Tirta II, Udien Yulianto, menuturkan dibutuhkan jarak sepanjang 79 kilometer untuk menyalurkan air dari Bendungan Jatilihur ke saluran pengolahan air di Jakarta dan sekitarnya. Jarak panjang itu berpengaruh terhadap volume aliran air.
"Ada pencemaran dan sedimentasi yang membuat kualitas air baku menurun. Pada akhirnya, kuantitas air baku yang akan diolah pun menurun," ungkapnya.