Senin 14 Mar 2016 14:21 WIB

10 Kecamatan di Sukabumi Dilanda Banjir dan Longsor

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Karta Raharja Ucu
Jalur rawan longsor.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Ampelsa
Jalur rawan longsor. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sepuluh kecamatan di Kabupaten Sukabumi dilanda bencana banjir dan longsor. Dampaknya, sejumlah rumah mengalami kerusakan dan sebagian lainnya terancam.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, bencana terjadi di Kecamatan Sukabumi, Sukaraja, Kadudampit, Nyalindung, Purabaya, Jampang Tengah, Cisaat, Cireunghas, Gegerbitung, dan Gunungguruh. Bencana tersebut terjadi sejak Jumat (11/3) hingga Ahad (13/3).

"Kejadian bencana ada di 10 kecamatan yang tersebar di 25 desa," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo kepada wartawan Senin (14/3).

Bencana banjir dan longsor menyebabkan tiga rumah warga rusak berat, 12 rumah rusak sedang, dan 11 unit lainnya terancam. Selain itu ujar Usman, ada sebanyak 200 unit rumah yang terendam banjir. Sehingga sebagian warga terpaksa mengungsi ke tempat lain yang lebih aman.

Usman mengatakan, saat ini ada puluhan kepala keluarga (KK) yang masih mengungsi karena rumahnya terancam longsor. Mereka berada di Jampang Tengah, Nyalindung, Purabaya, dan Kadudampit.

Jumlah pengungsi terbanyak berada di Desa Bojong Tipar, Jampang Tengah sebanyak 11 KK yang terdiri atas 42 jiwa. Kini mereka mengungsi ke rumah tetangga atau keluarga terdekat.

"Pemerintah sudah memberikan bantuan logistik kepada para korban bencana," ucap Usman. Bantuan berasal dari Dinas Sosial (Dinsos), BPBD, Dinas Kesehatan (Dinkes), dan lain sebagainya.

Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan, pemerintah menjamin para korban bencana akan mendapatkan bantuan logistik secara cepat. "Saya sejak Ahad (13/3) sudah berkoordinasi dengan semua pihak terkait agar bantuan segera disalurkan," kata dia. Rencananya, pada Senin siang bupati akan meninjau langsung pasokan logistik kepada korban bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement