REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Belitung Timur (Beltim) akan membagikan puluhan jenis bantuan alat tangkap ikan untuk nelayan di daerah tersebut pada awal April 2016 mendatang. Jenis bantuan yang akan dibagikan merupakan usulan dari musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) dari tiap desa di Kabupaten Beltim. Serta, permohonan nelayan yang sudah diverifikasi.
"Ada dua macam bantuan yang akan dibagikan, yakni bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Kabupaten Beltim, M. Arif Imam Prayitno dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (13/3).
Ia menjelaskan, bantuan pemerintah pusat khusus diperuntukkan bagi nelayan di tiga wilayah Sky Maritim, yakni Desa Baru, Mekar Jaya, dan Kurnia Jaya di Kecamatan Manggar. Bantuan ini bahkan disiapkan oleh Kementerian Kelautan Perikanan.
"Ini program pemerintah pusat, kita hanya membagikannya. Ada 10 jenis alat tangkap yang akan dibagikan, kita masih nunggu berita acara serah terimanya" ujar Arif.
Sementara itu, Arif menuturkan, untuk bantuan dari pemerintah daerah, diperuntukan untuk nelayan yang sudah mengajukan permohonan bantuan lewat proposal ataupun Musrenbang desa. Proposal dan pengajuan ini merupakan hasil pengajuan dari 2015 lalu.
"Bantuan-bantuan ini akan kita salurkan awal bulan depan, semuanya sudah sesuai prosedur. Kita juga menerima bantuan mobil nelayan pintar, hanya saja pengoperasiannya di dinas," jelasnya.
Arif mengatakan, bantuan yang diberikan beragam, baik perorangan maupun kelompok. Ia mencontohkan, bantuan yang nilainya besar seperti berupa kapal, fish finder, GPS atau mesin, diperuntukkan bagi kelompok."Tergantung permintaan, kalau yang kecil-kecil kayak bubu, life jacket, jaring udang atau ikan baru bisa untuk perorangan," ujarnya.
Arif mengatakan, setiap tahun selalu ada proposal yang masuk di DKP Kabupaten Belitung Timur (Beltim). Ia menyebut, saat ini ada lebih dari 500 proposal yang sudah masuk ke DKP Beltim. Proposal itu, semuanya akan diverifikasi untuk menghindari salah sasaran dan tumpang tindih bantuan.
"Kita usahakan agar benar-benar tepat, maksudnya kalau yang bersangkutan bukan nelayan akan kita alihkan ke antrian penerima bantuan selanjutnya. Jika yang bersangkutan juga sudah pernah tidak akan kita berikan lagi," tuturnya menjelaskan.