REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengimbau warga di daerah itu mewaspadai sambaran petir dan angin kencang. Peringatan itu sehubungan memasuki masa transisi dari musim hujan ke kemarau.
"Peringatan kewaspadaan ini agar tidak menimbulkan korban jiwa sambaran petir," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi di Lebak, Ahad (13/3).
Kewaspadaan ini, kata dia, guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa. Sebab, kata dia, saat ini curah hujan disertai sambaran petir dan angin kencang melanda wilayah Kabupaten Lebak.
Karena itu, BPBD meminta warga mewaspadai bencana alam tersebut, karena belum lama ini dua rumah warga mengalami rusak berat akibat disambar petir.
"Kami minta warga saat hujan berlangsung diharapkan tidak berada di tanah lapang, di bawah pohon dan di atas atap genteng untuk menghindari sambaran petir," katanya.
Ia mengatakan, sambaran petir sangat berbahaya ketika orang berada di tanah lapang seperti sawah maupun di atas genteng rumah. Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banten, curah hujan untuk wilayah Kabupaten Lebak masih tinggi, yakni daerah dataran rendah berkisar antara 300 milimeter hingga 550 milimeter per bulan, sedangkan daerah dataran tinggi lebih dari 600 milimeter per bulan.
"Saya yakin dengan meningkatkan kewaspadaan agar terhindar dari bencana sambaran petir," katanya.