Ahad 13 Mar 2016 22:25 WIB

Petani Ambon Tanam Perdana Kedelai

Red: M Akbar
Pencanangan gerakan peningkatan produktivitas kedelai di Takalar
Pencanangan gerakan peningkatan produktivitas kedelai di Takalar

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Puluhan petani di kawasan Taeno, Kecamatan Teluk Ambon Baguala melakukan penanaman perdana tanaman kedelai serta menerima bantuan pengembangan tanaman sayuran.

Pencanangan penanaman kedelai dilakukan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) dan SKPD Kota Ambon, Ahad (13/3).

Wali Kota Richard menyatakan menjamin ketahanan dan kemandirian pangan serta menghadapi era perdagangan bebas kabinet kerja telah menetapkan target pembagunan pertanian, salah satunya adalah tercapainya swasembada berkelajutan padi dan jagung serta swasembada kedelai pada tahun 2017.

Guna mencapai target tersebut Kementerian Pertanian melakukan Upaya khusus (Upsus) yakni peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai dengan berbagai kegiatan yang meliputi perbaikan jaringan irigasi, optimalisasi lahan dan air, bantuan alat dan mesin pertanian serta bantuan benih dan pupuk.

"Selain itu pengawalan dan pendampingan terpadu juga dilakukan oleh penyuluh pertanian dan TNI AD," katanya.

Ia mengatakan, program Upsus oleh pemerntah adalah untuk mengembangkan sistem pegawalan dan pendampingan penyuluh pertanian yang efektif dalam mendampingi petani, guna mencapai swasembada secara berkelanjutan.

Komoditi kedelai baru pertama kali dikembangkan di Ambon karena itu pihaknya berharap Dinas Pertanian dan Kehutanan dapat memberikan perhatian dan pengembangan kepada para petani, khususnya yang berada di Dusun Taeno dan sekitarnya.

"Saya berharap kawasan ini akan menjadi kawasan penyangga dan sentra produksi tanaman pangan dan holtikultura di Kota Ambon, jika dimungkinkan permintaan akan pasokan sayur dari luar daerah juga semakin berkurang," ujarnya.

Menurut dia, komoditi kedelai sangat dibutuhkan khusunya bagi industri pengolahan tempe dan tahu serta minuman susu kedelai

Setidaknya kata Richard ada empat industri tempe dan tahu yang setiap harinya membutuhkan empat ton kedelai sebagai bahan baku untuk produksi olahan tersebut.

"Hal ini membuktikan komoditi kedelai layak untuk dikembangkan di Ambon, khususnya di dusun Taeno dan sekitarnya," ujarnya.

Ia mengakui, dalam kurun waktu yang panjang Kota Ambon akan dihadapkan dengan kondisi iklim dan cuaca yang kurang mendukung bagi sektor pertanian. Kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Ambon tetapi seluruh wilayah di Indonesia.

Musim kemarau berkepanjangan mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan, penurunan debit air serta pendangkalan air sungai dan kekeringan, kondisi ini membuat petani mengalami kerugian.

"Mengembalikan kepercayaan petani maka alternatif yang akan dikembangkan yakni membangun jaringan irigasi air tanah dangkal guna mengatasi kelangkaan air untuk lahan pertanian," ujar Wali Kota Richard.

Dalam kegiatan ini juga dilakukan pemberian bantuan pengembangan tanaman sayuran, cabe rawit merah, bantuan alat mesin pertanian serta penyerahan penggunaan irigasi air tanah dangkal atau dalam menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Pertanian Kota Ambon kepada petani.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement