Sabtu 12 Mar 2016 22:36 WIB

Bangunan Kuno di Semarang akan Kembali Didata

Red: Nur Aini
Kota tua Semarang
Kota tua Semarang

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang akrab disapa Hendi meminta Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang segera menginventarisasi kembali bangunan kuno di kawasan itu.

"Kami ingin BPK2L ke depan lebih agresif melakukan komunikasi dengan pemerintah, pemilik bangunan, dan masyarakat," katanya usai pengukuhan pengurus BPK2L Semarang periode 2013-2018 di Semarang, Sabtu (12/3).

Menurut dia, langkah awal yang harus dilakukan adalah melakukan review seluruh dokumen mengenai bangunan di kawasan Kota Lama untuk menyinkronkan dengan rencana pembangunan kawasan peninggalan Belanda itu.

"Ada berapa gedung di Kota Lama? Berapa yang sudah direhab, di-make over dalam konteks revitalisasi? Berapa yang belum? Mana bangunan yang masih bagus, kondisi sedang, dan yang sudah rusak?" katanya.

Ia mengatakan inventarisasi itu juga berkaitan dengan kepemilikan bangunan-bangunan kuno yang ada di Kota Lama untuk memudahkan rencana revitalisasi Kota Lama yang harus segera direalisasikan. Setelah inventarisasi dan review seluruh dokumen dan bangunan kuno di kawasan Kota Lama rampung, lanjut Hendi, tinggal berbagi tugas mempromosikan kawasan itu dalam kancah nasional maupun internasional.

Sementara itu, Ketua BPK2L Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menegaskan segera mengumpulkan seluruh pengurus untuk melakukan inventarisasi dan review atas bangunan-bangunan yang ada di kawasan Kota Lama.

"Langkah awal kami adalah inventarisasi (bangunan kuno). Siapa pemilik gedungnya? Kami sowani (datangi) satu persatu. Apakah mau dipinjamkan, dikerja samakan, atau dimanfaatkan sendiri?" katanya.

Untuk bangunan kuno yang menjadi aset badan usaha milik negara (BUMN), Ita, sapaan akrab Hevearita yang juga Wakil Wali Kota Semarang itu, sudah ada komunikasi dengan beberapa BUMN mengenai pengelolaannya.

"Seperti General Manager (GM) PT Telkom Jawa Tengah juga sudah bertemu dengan kami. Ada dua tempat, salah satunya di depan Gereja Blenduk. Nantinya, dipinjam untuk sentra usaha kecil dan menengah (UKM)," katanya.

Beberapa BUMN lainnya, kata dia, sudah berkomitmen untuk menjadikan bangunan-bangunan tua yang menjadi asetnya lebih indah, seperti Bank Mandiri yang punya dua gedung kuno dan PT Asuransi Jiwasraya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement