Jumat 11 Mar 2016 16:05 WIB

Pemkot Denpasar Ajukan Revitalisasi Pasar Badung ke Pusat

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah pedagang menggelar lapak dagangan mereka di lahan parkir Pasar Badung, Kota Denpasar, Bali, Kamis (3/3).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Sejumlah pedagang menggelar lapak dagangan mereka di lahan parkir Pasar Badung, Kota Denpasar, Bali, Kamis (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Kota Denpasar berencana mengajukan anggaran revitalisasi Pasar Badung ke pemerintah pusat tahun depan. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, I Wayan Gatra memperkirakan anggarannya mencapai Rp 250 miliar.

"Rencananya diajukan tahun depan supaya masuk APBN 2017," ujarnya, Jumat (11/3).

Anggaran revitalisasi pasar terbesar di Bali tersebut tidak bisa diajukan tahun ini mengingat kebutuhan dananya besar. Pemerintah Kota Denpasar saat ini tengah menyiapkan detail perencanaannya. Bangunan berlantai tiga tersebut rencananya akan dibongkar dan diganti dengan bangunan baru.

Supaya aktivitas pedagang tetap berjalan, pemerintah daerah telah menyiapkan tiga areal relokasi sementara, yaitu eks-Pasar Swalayan Tiara Grosir, Pasar Loak di Jalan Gunung Agung, dan lapangan parkir Kompyang Sujana.

Pasar Badung yang terbakar Senin (29/2) lalu secara total terdiri dari empat lantai. Lantai satu ditempati 67 kios, lantai dua 113 kios, lantai tiga 121 kios, dan lantai empat sebagai kantor PD Pasar Denpasar. Jumlah los yang ada di lantai satu mencapai 817 los, lantai dua 298 los, dan lantai tiga 237 los.

Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Reinhard HN mengatakan sebanyak 14 saksi yang merupakan pedagang dan satpam penjaga di Pasar Badung telah diperiksa. Meski demikian, pihaknya belum bisa mengungkap asal api yang menjadi sumber kebakaran.

Ada saksi yang mengaku melihat api dari tempat penyimpanan daging di lantai satu. Saksi lainnya mengatakan api berasal dari lantai dua dan tiga.

"Kami menunggu hasil pemeriksaan dari Laboratorium Forensik karena keterangan saksi berbeda-beda," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement