REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Lapas Nusakambangan terindikasi menerima suap dari para bandar narkoba yang mengendalikan peredaran dari lapas. Tak hanya Kepala Lapas, hingga setingkat sipir semua terima suap dari para bandar.
Fakta tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan. Ia mengatakan, di Nusakambangan saja dari mulai Kepala Lapas hingga bawahan menerima suap dari Bandar narkoba.
"Ya kita harus akui kalau itu semua 'main' dari mulai kalapas sampai bawah-bawahnya. 70 persen pengendalian narkoba dari dalam lapas," ujar Luhut di Kantor BNN, Kamis (10/3).
Luhut mengatakan, hal inilah yang perlu dibersihkan, maka wacan untuk membuat lapas khusus bandar narkoba sudah mulai terealisasi. Saat ini kendalanya menurut Luhut tinggal soal pendanaan.
Luhut mengatakan, untuk itu perlu adanya pengetatan pengawasan serta pemisahan bagi para bandar tersebut. Jika tidak maka peredaran narkoba masih akan terus terjadi.
Di satu sisi, Kepala BNN, Budi Waseso mengatakan, kalau pemerintah bisa mengatasi soal peredaran narkoba di lapas maka setidaknya bisa mengendalikan 50 persen peredaran di Indonesia. Ia berharap rencana pembuatan lapas khusus bisa segera direalisasikan.